Sastra dan Kelas Sosial dalam Perspektif Teori Marxisme
- https://www.pexels.com/photo/bronze-statue-of-a-bearded-man-and-green-tree-in-background-5972010/
Sastra, VIVA Banyuwangi –Sastra bukan sekadar hiburan atau untaian kata indah, melainkan cermin kehidupan yang merekam dinamika masyarakat, termasuk persoalan kelas sosial. Dalam perspektif teori Marxisme, karya sastra dapat menjadi alat kritik terhadap ketimpangan, dominasi ideologi, hingga perjuangan kaum tertindas.
Dikutip dari englishliterature.education, berikut adalah pengertian, tokoh penting, konsep utama, dan pengaplikasian teori Marxisme dalam analisis karya sastra. Melalui pendekatan ini, kita diajak untuk membaca sastra dengan kacamata yang berbeda yang menyoroti relasi kekuasaan, struktur sosial, dan konflik kelas yang tersembunyi di balik narasi.
Pengertian Teori Marxisme dalam Sastra dan Tokoh Penting
Marxisme dalam sastra adalah teori kritis yang menerapkan prinsip-prinsip Marxis untuk menganalisis karya sastra. Fokus utamanya adalah menganalisa hubungan antara sastra dan kondisi sosial, ekonomi, serta politik pada masanya.
Teori sastra Marxisme bertujuan untuk memahami bagaimana karya sastra mencerminkan dan menantang struktur kekuasaan, konflik kelas, serta sistem ekonomi dalam masyarakat. Teori ini juga meneliti bagaimana pengarang menggambarkan kelas sosial, tenaga kerja, dan distribusi kekayaan dalam karya-karya mereka. Selain itu, sastra juga dipandang sebagai sarana untuk mendorong perubahan sosial dan revolusi.
Ada beberapa aliran pemikiran Marxisme dalam sastra, di antaranya kritik sastra Marxisme tradisional yang menyoroti perjuangan kelas dan eksploitasi kelas pekerja dalam karya sastra. Selain itu, ada juga Marxisme kultural yang meneliti peran budaya dan ideologi dalam mempertahankan status quo serta melanggengkan sistem kapitalis. New Historicism dan Cultural Materialism juga merupakan aliran penting dalam teori Marxisme yang menekankan kondisi historis dan material yang memengaruhi karya sastra.
Tokoh utama dalam teori Marxisme adalah Karl Marx dan Friedrich Engels, yang mendasari pemikiran ini dengan karya-karya mereka seperti “The Communist Manifesto” dan “Das Kapital.” Sedangkan, dalam teori sastra, Georg Lukács adalah tokoh terkemuka yang berkontribusi pada kritik sastra Marxis, dengan menekankan pentingnya konteks sosial dan materialisme sejarah dalam memahami sastra, khususnya dalam karya “History and Class Consciousness.”