Kenapa Si Kecil Suka Bohong? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Bikin Orang Tua Bingung!
- VIVA.co.id
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Pernahkah Anda mendapati anak Anda berbohong dan merasa bingung harus berbuat apa? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Fenomena anak berbohong adalah hal yang umum terjadi, namun tetap perlu diatasi dengan bijak. Mari kita telusuri bersama mengapa anak-anak berbohong dan bagaimana cara mengatasinya.
Mengapa Anak Berbohong?
Sebelum kita membahas solusinya, penting untuk memahami akar permasalahannya. Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi., Psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, yang akrab disapa Bunda Romi, menjelaskan, "Manipulatif adalah perilaku tidak jujur untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Caranya adalah dengan memengaruhi perilaku, sikap, dan pendapat orang lain tanpa disadari oleh orang tersebut."
Beberapa alasan umum mengapa anak berbohong antara lain:
-
Takut dimarahi atau dihukum
Ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan
-
Menghindari suatu pekerjaan atau kewajiban
Ingin mendapatkan perhatian
Meniru perilaku orang di sekitarnya
Strategi Jitu Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah konkret yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi kebiasaan berbohong pada anak:
1. Jadilah Teladan yang Baik
Seperti pepatah mengatakan, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Anak-anak belajar dengan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, mulailah dari diri sendiri. Tunjukkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam hal-hal kecil.
2. Jelaskan Perbedaan antara Fakta dan Fiksi
Anak-anak sering kali belum bisa membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Bantu mereka memahami perbedaan ini dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, Anda bisa mengajak anak bermain "Fakta atau Fiksi" dengan cerita-cerita sederhana.
3. Komunikasikan Dampak Berbohong
"Salah pun tidak apa-apa, asalkan jujur. Jangan sampai anak takut berkata jujur," saran Bunda Romi. Jelaskan kepada anak bahwa berbohong dapat merusak kepercayaan dan hubungan dengan orang lain.
4. Berikan Apresiasi atas Kejujuran
Ketika anak berkata jujur, terutama dalam situasi sulit, berikan pujian dan apresiasi. Ini akan memperkuat perilaku positif dan membangun kepercayaan diri anak untuk selalu jujur.
5. Hindari Respons yang Menghakimi
Jika Anda mendapati anak berbohong, hindari langsung menuduh atau memarahi. Sebaliknya, beri kesempatan pada anak untuk menjelaskan situasinya. Gunakan pendekatan yang lebih empatik untuk memahami alasan di balik kebohongannya.
6. Tetapkan Konsekuensi yang Jelas
Meskipun penting untuk memahami, tetaplah tegas. Tetapkan konsekuensi yang jelas dan konsisten untuk perilaku berbohong. Ini akan membantu anak memahami bahwa tindakannya memiliki dampak.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Raising Children Network, anak-anak umumnya mulai memahami konsep berbohong sejak usia 3 tahun. Pada usia 4-6 tahun, kemampuan mereka untuk berbohong semakin berkembang, bahkan disertai dengan bahasa tubuh yang meyakinkan.
"Anak biasanya akan lebih suka berbohong saat memasuki usia 4-6 tahun," ungkap seorang psikolog anak dalam wawancara eksklusif. "Di usia ini, anak bahkan juga sudah bisa berkata bohong disertai bahasa tubuh tertentu agar lebih meyakinkan, mulai dari ekspresi wajah hingga nada suaranya."
Menghadapi anak yang suka berbohong memang bukan perkara mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, kita dapat membantu anak membangun karakter jujur. Ingatlah bahwa proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Yang terpenting adalah membangun komunikasi terbuka dan hubungan yang penuh kepercayaan dengan anak.
Sebagai penutup, mari kita renungkan kata-kata bijak ini: "Kejujuran adalah investasi terbaik untuk masa depan anak kita." Dengan membangun fondasi kejujuran sejak dini, kita memberikan bekal berharga bagi anak untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.