Indonesia Tahan Imbang Laos 3-3: Rekor Baru di Kejuaraan ASEAN 2024
- Lao Dong
Sepak Bola, VIVA Banyuwangi –Pertandingan antara Indonesia dan Laos dalam Kejuaraan ASEAN 2024 pada Kamis malam di Stadion Manahan, Solo, menyuguhkan duel seru yang berakhir dengan skor imbang 3-3. Kedua tim saling balas serangan sejak awal hingga akhir pertandingan.
Laga ini mencatatkan sejumlah rekor baru dalam sejarah turnamen, seperti gol tercepat dalam rentang 18 menit dan pemain termuda yang mencetak gol.
Laos memulai laga dengan sangat impresif. Pada menit ke-9, Phousomboun Panyavong membuka skor untuk Laos. Pemain berusia 17 tahun ini mencetak sejarah sebagai pencetak gol termuda dalam Kejuaraan ASEAN, menggeser rekor sebelumnya yang dipegang oleh Marselino Ferdinan pada 2022. Tidak lama berselang, Indonesia langsung membalas melalui gol Kadek Arel pada menit ke-12.
Namun, Laos kembali unggul semenit kemudian melalui aksi Phathana Phommathep. Pertandingan semakin intens ketika Muhammad Ferarri mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-18, menutup babak pertama dengan skor 2-2.
Rekor baru tercipta dalam laga ini dengan empat gol tercipta hanya dalam waktu 18 menit pertama. Selain itu, tiga gol pertama yang dicetak dalam 13 menit juga memecahkan rekor sebelumnya, yaitu 15 menit dalam pertandingan Singapura melawan Laos di Kejuaraan ASEAN 1998.
Meskipun demikian, rekor jumlah gol terbanyak di babak pertama masih dipegang oleh Indonesia dalam kemenangan 13-1 atas Filipina pada 2002.
Di babak kedua, pertandingan kembali berlangsung sengit. Indonesia kehilangan Marselino Ferdinan yang menerima kartu merah pada menit ke-69 setelah akumulasi kartu kuning.
Meskipun sempat unggul 3-2 melalui gol kedua Muhammad Ferarri, Laos berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-77 melalui Peter Phanthavong. Gol ini menjadi catatan bersejarah bagi Laos karena untuk pertama kalinya mereka mencetak tiga gol melawan Indonesia di Kejuaraan ASEAN.
Laos di bawah asuhan pelatih Ha Hyeok-jun menunjukkan perkembangan yang signifikan. Sebelum turnamen, Laos berhasil menahan Thailand dengan skor 1-1 dalam laga persahabatan.
Mereka juga mencatatkan hasil imbang tanpa gol melawan Vietnam di babak pertama pada pertandingan pembuka, meskipun akhirnya kalah 1-4. Pertandingan melawan Indonesia menjadi dorongan moral yang besar bagi Laos, mengingat sebelumnya mereka dianggap sebagai salah satu tim terlemah di Asia Tenggara.
Di sisi lain, pelatih Indonesia, Shin Tae-Yong, memilih untuk membawa skuad muda dalam turnamen ini, fokus pada pengembangan bakat baru demi persiapan SEA Games mendatang dan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun demikian, hasil imbang melawan Laos dianggap mengecewakan bagi banyak pihak, terutama setelah kemenangan tipis 1-0 atas Myanmar di laga pembuka.
Pertandingan ini menjadi pengingat akan persaingan yang semakin ketat di Asia Tenggara. Bagi Indonesia, meskipun trofi ASEAN bukan prioritas utama tahun ini, performa yang lebih baik tetap diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik dan membangun momentum menuju ajang internasional lainnya.
Bagi Laos, hasil ini menjadi bukti kemajuan mereka, membuka peluang untuk mencetak sejarah baru dalam pertandingan selanjutnya melawan Filipina dan Myanmar.