Petani Melinial Menggali Keuntungan dari Edamame di Pasar Modern!
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Bupati Jember, Hendy, menyatakan kebanggaan masyarakat Jember sebagai penghasil edamame terbesar di Indonesia. Mitra Tani telah mengelola industri edamame dan berdampak signifikan pada pembukaan lapangan pekerjaan bagi 10.000 warga setempat. Produksi edamame di Jember diakui sebagai usaha padat karya yang luar biasa.
Pada tahun 2023, ekspor edamame premium dari Kabupaten Jember semakin meluas ke pasar Asia Tenggara, India, dan Timur Tengah, didorong oleh meningkatnya permintaan konsumen akan makanan sehat.
Rahmad Hidayat Yusuf, Head of Business Support PT Gading Mas Indonesia Teguh, mengungkapkan bahwa pada kuartal kedua dan ketiga 2023, perusahaan berhasil mengekspor edamame dan mukimame (edamame kupas) ke India, mencatat capaian baru dalam ekspor komoditas ini.
Kisah inspiratif datang dari petani milenial Danu Wijaya, yang merasakan banyak manfaat setelah tiga tahun menekuni pertanian, khususnya edamame. Danu merasa pengalaman menjadi petani edamame sangat memuaskan dibandingkan profesinya sebelumnya sebagai karyawan kontrak.
Proses panen edamame dilakukan setiap tiga bulan, dan Danu mengelola sekitar 7 hektar lahan, meraih keuntungan hingga Rp 12 juta per bulan. Meskipun menggiurkan, Danu menyadari bahwa bertani edamame bukanlah hal yang mudah; ia harus mempelajari berbagai teknologi yang dapat membantu mengelola lahan dan merawat tanaman dari penanaman hingga panen.
Winari Rafflestia Fitriani Millenia, Field Assistant (FA) dari PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT), menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan teknologi SIGAP untuk memastikan kualitas edamame.
Aplikasi ini merekam semua kegiatan di lahan, mulai dari umur tanaman hingga proses panen, sehingga memudahkan pengawasan tanpa perlu alat tulis. Winari menegaskan bahwa PT GMIT berkomitmen mengembangkan potensi budidaya edamame, menggandeng petani milenial, dan meningkatkan kualitas hidup melalui agribisnis berkelas dunia.
