Nordianto, Cegah Pernikahan Remaja Lewat GenRengers Educamp
- Istimewa/VIVA Banyuwangi
Kubu Raya, VIVA Banyuwangi – Nordianto Hartoyo Sanan merupakan pemuda kelahiran 1994 asal Kubu Raya, Kalimantan Barat yang menjadi penggerak sosial untuk mencegah pernikahan dini yang banyak terjadi di kalangan masyarakat, termasuk yang dialami teman sekolah serta ibu kandungnya sendiri.
Bercermin dari ibunya yang berkali-kali mengalami permasalahan reproduksi dan bahkan harus menjalani operasi angkat rahim, ia memutuskan untuk membantu masyarakat luas dengan mencegah agar para belia di wilayahnya tak mengalami hal serupa.
Atas dedikasinya, Nordianto mendapatkan apresiasi dari Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2018 untuk kategori kesehatan.
Dirinya melakukan upaya pencegahan pernikahan dini dengan membentuk komunitas GenRengers Educamp yang memberikan pendidikan kepada remaja perempuan maupun laki-laki untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pernikahan dini di Indonesia.
"Saya kerjakan sejak masih SMP pada tahun 2009 untuk mengkampanyekan tentang bahaya perkawinan usia anak yang banyak sekali terjadi di lingkungan saya," terang Nordianto kepada Banyuwangi.viva.co.id.
Banyak dari temannya kala itu menghilang usai mengikuti ujian, yang beberapa bulan kemudian ia jumpai telah dalam keadaan berbadan dua akibat hamil di luar nikah atau karena perjodohan.
Selain itu juga terkait persoalan ekonomi, yaitu adanya stigma negatif bahwa anak perempuan harus segera dinikahkan karena dianggap beban oleh keluarga. Perempuan dianggap tidak dapat menghasilkan uang, sehingga kemudian dikorbankan.