Gagas Kampung Lali Gadget, Achmad Irfandi Kurangi Kecanduan Gawai Anak Lewat Permainan Tradisional

Achmad Irfandi (baju merah), pendiri Kampung Lali Gadget
Sumber :
  • Dok. Kampung Lali Gadget (KLG) / VIVA Banyuwangi

Sidoarjo, VIVA Banyuwangi – Gawai merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh masyarakat di era digital seperti sekarang. Berbagai macam gawai mulai dari ponsel pintar, tablet hingga laptop menjadi penunjang kegiatan sehari-hari.

Kecanduan Gadget, Dua Anak Remaja di Jember Alami Depresi

Kehadiran gawai tentunya memberikan dampak positif maupun negatif dalam pemakaian kesehariannya, terutama bagi pengguna anak-anak. Di satu sisi, gawai dapat menjadi penunjang pembelajaran melalui video-video edukatif dan variatif.

Namun, di sisi lain anak-anak menjadi ketergantungan hingga kecanduan dengan perangkat pintar yang menyebabkan perkembangan motorik hingga sosial mereka menjadi lambat.

Remaja, Usia Penentuan Jadi Diri di Masa Depan

Kekhawatiran mengenai bahaya yang dialami anak-anak akibat kecanduan gadget inilah yang kemudian mendorong Achmad Irfandi, pemuda asli Sidoarjo, untuk menggagas Kampung Lali Gadget (KLG) pada 1 April 2018.

Kampung Lali Gadget (KLG) yang diinisiasi oleh Achmad Irfandi ini berfokus untuk menghidupkan kembali berbagai macam dolanan tradisional yang ada di penjuru Nusantara.

Rumah Literasi Indonesia, Berhasil Ciptakan Habit Positif Di Lingkungan Masyarakat

Bertempat di desa Pagerngumbuk, kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, program ini mengajarkan edukasi budaya, kearifan lokal, olahraga, edukasi satwa hingga permainan tradisional kepada masyarakat luas.

Achmad Irfandi menjelaskan, program ini berupaya untuk mengurangi kecanduan gawai sekaligus memberikan edukasi kepada anak-anak tentang budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia.  

Halaman Selanjutnya
img_title