Perbedaan Kopi Arabika Vs Robusta, Mana yang Sesuai Seleramu?
- www.freepik.com
Kopi Arabika dan Robusta berasal dari spesies yang berbeda dalam keluarga tanaman yang sama. Arabika memiliki dua varietas utama, Typica dan Bourbon. Sedangkan dalam jenis Canephora, yang kita konsumsi adalah varietas yang disebut Robusta. Oleh karena itu, istilah "Robusta" umumnya digunakan untuk menyebut seluruh varietas kopi ini.
Meskipun berasal dari keluarga yang sama, kedua jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam hal rasa dan sifat biji kopi. Perlu diingat bahwa bahkan dalam satu varietas kopi, kualitas dan rasa dapat sangat bervariasi. Faktor-faktor seperti kondisi pertumbuhan yang dan metode pengolahan dapat mempengaruhi profil rasa kopi yang dihasilkan.
Sebagai contoh, kopi Kona, meskipun berasal dari varietas Arabika, memiliki karakteristik unik karena ditanam secara eksklusif di wilayah Kona, Hawaii. Kondisi lingkungan spesifik di Kona memberikan kualitas unik pada biji kopi yang tidak dapat diperoleh jika ditanam di tempat lain. Hal serupa juga berlaku untuk perbedaan antara biji Arabika dan Robusta. Kondisi pertumbuhan dan faktor lingkungan seperti tanah, iklim, dan ketinggian dapat secara signifikan mempengaruhi rasa dan kualitas kopi.
Biji Kopi Arabika
Meskipun mengandung kafein lebih rendah dibandingkan Robusta, biji kopi Arabika umumnya dianggap memiliki rasa yang lebih unggul. Arabika cenderung memiliki rasa yang lebih lembut, manis, dengan aroma cokelat dan gula. Seringkali juga terdapat sentuhan rasa buah-buahan atau berry. Sebaliknya, Robusta memiliki rasa yang lebih kuat, lebih tajam, dan lebih pahit, dengan sedikit rasa seperti karet atau gandum.
Menurut Organisasi Kopi Internasional, lebih dari 60% produksi kopi dunia berasal dari tanaman Arabika. Jenis inilah yang menjadi awal mula kisah kopi di Ethiopia, dan masih tumbuh paling baik di dataran tinggi. Mekar dengan indah, bunga Arabika muncul setelah beberapa tahun dan menghasilkan buah berbentuk elips, di dalamnya terdapat dua biji pipih yang dikenal sebagai biji kopi.
Semak Arabika dapat tumbuh hingga 5 meter, tetapi biasanya dipangkas hingga sekitar 2 meter agar lebih mudah dibudidayakan secara komersial. Arabika memiliki dua set kromosom, sehingga mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini berarti spesiesnya umumnya tetap stabil karena penyerbukan silang kurang mungkin terjadi.