Kritik Pedas Jadi Membangun? Bisa! Ini Seni Memberi & Menerima

Ilustrasi Dikritik
Sumber :
  • Pexels: Yan Krukau

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Kritik adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Namun, cara memberi dan menerima kritik dapat menentukan apakah kritik tersebut akan menjadi sesuatu yang membangun atau justru merusak. Artikel ini akan membahas seni memberi dan menerima kritik yang konstruktif, agar kritik dapat menjadi alat untuk pertumbuhan dan perbaikan diri.

1. Cara Memberi Kritik yang Konstruktif

Pondasi Hubungan Kuat: Membangun Kepercayaan dengan Pasangan

Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat: Hindari memberikan kritik di depan umum atau saat orang yang Anda kritik sedang stres atau emosi.

Fokus pada Perilaku, Bukan Kepribadian: Kritik perilaku spesifik yang dapat diubah, bukan menyerang karakter orang tersebut. Misalnya, daripada mengatakan "Kamu malas," katakan "Saya perhatikan kamu sering terlambat menyerahkan laporan."

Red Flag! Kenali Tanda Toxic Relationship & Cara Lepas darinya

Gunakan Bahasa yang Jelas dan Spesifik: Hindari bahasa yang ambigu atau umum. Jelaskan secara spesifik apa yang perlu diperbaiki dan mengapa.

Awali dengan Hal Positif: Sebelum menyampaikan kritik, sebutkan terlebih dahulu hal-hal positif yang Anda apresiasi dari orang tersebut.

Berantem Sama Ayang? Atasi Konflik dengan Dewasa, Anti Drama!

Gunakan "Saya" Statement: Ungkapkan bagaimana perilaku orang tersebut memengaruhi Anda. Misalnya, daripada mengatakan "Kamu selalu berantakan," katakan "Saya merasa kesulitan bekerja di ruangan yang berantakan."

Halaman Selanjutnya
img_title