Masyarakat Tepi Hutan di Jember Dilatih Pengelolaan Kopi
- Sugianto /VIVA Banyuwangi
"Sehingga bisa menangani dari hulu hingga hilir. Jadi kelompok masyarakat ini dapat mempunyai ide-ide, biji kopi ini dibuat apa. Semisal dibuat bubuk dan sebagainya," harapnya.
Satib mengatakan, selama ini masyarakat Tepi hutan yang sebagai petani kopi ini langsung menjual kopi pasca panen, padahal bila dimanfaatkan betul akan menambah kesejahteraan.
"Sekarang sudah banyak, tumbuh berkembang warung-warung kopi, cafe-cafe dan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Jember, Didik Triswantara menyampaikan, masyarakat yang tinggal di kawasan hutan ini dinaungi kelompok tani hutan.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan nilai tambah hasil hutan, karena selama ini dijual dalam bentuk asalan," akunya.
Total keseluruhan peserta pelatihan 225 orang, yang terdiri dari berbagai wilayah di Jember, yang setiap hari 75 orang peserta.
"Saya melihat, potensi di Jember 50 persen dari kawasan hutan," sebutnya.