Menahan Diri di Bulan Suci: Jangan Sampai Gula Menguasai Puasamu!
- https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/05/buka-puasa.jpg?w=1080&q=100
Kuliner, VIVA Banyuwangi –Bulan Ramadhan segera akan datang, akan banyak hidangan nikmat yang menggoda untuk menjadi santapan berbuka puasa. Makanan dan minuman manis adalah salah satunya. Makanan dan minuman manis selalu menjadi pilihan utama masyarakat untuk melepas dahaganya. Rasa yang manis dan menyegarkan merupakan alasan utama masyarakat begitu sangat menggemarinya.
Momen suci Ramadhan akan menjadi sebuah momentum bagi penggemar makanan dan minuman manis untuk menikmati kudapan manis lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Batasan Asupan Gula saat Puasa
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa orang dewasa sebaiknya mengonsumsi asupan gula tidak lebih dari 12 sendok teh perhari serta kurangi konsumsi makanan gula bebas. Gula bebas merupakan gula yang terdapat dalam permen, makanan dan minuman olahan.
Ketika berpuasa, sebaiknya mengonsumsi gula pada waktu berbuka puasa daripada waktu sahur. Mengapa hal itu perlu dilakukan? Mengingat bahwa tubuh kehilangan banyak energi setelah berpuasa selama 12 jam. Dengan mengonsumsi makanan manis, energi yang hilang akan segera dengan cepat kembali pulih.
Kita perlu mengindari konsumsi gula yang berlebihan saat makan sahur. Konsumsilah makanan yang dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama. Makanan apa saja itu? Makanan yang dapat membuat kita kenyang lebih lama adalah makanan yang mengandung serat, karbohidrat kompleks serta protein.
Mengatur konsumsi gula saat puasa dengan tepat, misalnya dalam satu hari kita mengonsumsi sebanyak 6 sendok the gula. Usahakan saat sahur mengonsumsi 2 sendok teh, sedangkan saat waktu berbuka dan setelah berbuka kita bisa konsumsi 4 sendok teh.
