Review Film : And Yet You Are So Sweet, Permainan Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Happy atau Sad Ending?
- https://nawalakarsa.id/feature/review-and-yet-you-are-so-sweet-bertepuk-sebelah-tangan-dan-berpura-pura/
Drakor, VIVA Banyuwangi –Review film kali ini dari Negara Sakura Jepang. Film berjudul And Yet You Are So Sweet ini diperankan dengan baik oleh Mei Hata sebagai Maaya Kisaragi yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Sedangkan Tokoh utama pria diperankan oleh Kyohei Takahashi yang memerankan Sui Chigira, Laki laki paling popular yang ada di sekolah.
Cerita bermula Ketika Maaya akhirnya memutuskan untuk menyatakan cintanya kepada teman sekolahnya, namun ditolak mentah mentah. Tidak hanya itu, Laki laki itu kemudian menuliskan postingan di media sosialnya bahwa ia baru saja dinyatakan cinta oleh perempuan yang jelek, tentunya hal ini membuat Maaya menjadi sedih dan sakit hatinya. Saat Maaya sedang bertugas di perpustakaan, bertemulah Maaya dengan Chigira yang juga sedang bertugas. Chigira mengetahui kesedihan Maaya dan malah menawarkan “Permainan Cinta Bertepuk Sebelah Tangan”. Maaya cukup memindahkan rasa cintanya ke Chigira untuk melupakan cinta yang sebelumnya ditolak. Saat itu Maaya langsung mengiyakan karena Maaya berpikir tidak mungkin Maaya akan menyukai Chigira karena status perbedaan mereka jauh sekali, karena Chigira adalah laki laki paling popular. Lalu bagaimana ending permainan yang mereka mulai? Akankah happy ending atau malah sad ending?
Film ini khasnya Jepang jika membuat film remaja. Kita akan dimanjakan dengan tampilan latar film yang aesthetic. Ciri khas film remaja Jepang diantaranya :
1. Akan ada latar adegan di kamar, dan tata kamar remaja jepang yang aesthetic, suka menulis note atau catatan kecil.
2. Ada makan bersama dengan tampilan bento yang menarik
Secara keseluruhan Film And Yet You Are So Sweet ini jenis film romantis sederhana yang enak dilihat. Kalian akan disuguhkan “butterfly era” ala anak SMA. Chigira ini love languangenya physical touch dan word affirmation sepertinya. Kalimat demi kalimat yang diberikan oleh Chigira kepada Maaya akan membuat kita yang menonton jadi senyum senyum sendiri, mengingatkan indahnya cinta pada jaman SMA. Film ini cocok ditonton di waktu luang dan jika membutuhkan hiburan santai.
Catatan khusus pada film ini mengingatkan kepada kita, diera digital ini dengan kemudahan penggunaan media sosial, bukan berarti kita bisa seenaknya untuk melontarkan “hate comments” kepada orang lain. Dalam film ini terlihat bahwa bagaimana traumanya Maaya karena mendapat hate comments dan postingan jahat dari orang yang justru sangat ia cintai.