Ritual Sebelum Nyepi: Makna, Tahapan, dan Tradisi Sakral di Bali

Upacara Melasti menjelang Nyepi di Bali
Sumber :
  • https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Upacara_Melasti_Masyarakat_Hindu_Bali.jpg

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Sebelum memasuki Hari Nyepi, masyarakat Hindu di Bali melaksanakan serangkaian ritual penting yang bertujuan untuk membersihkan diri dan lingkungan dari pengaruh negatif. Ritual-ritual ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi yang memperkuat kebersamaan dan keharmonisan hidup.

1. Melasti

Resep Gulai Ayam Kampung dengan Bumbu Rempah yang Meresap Sempurna, Dijamin Bikin Nambah!

Melasti merupakan ritual pembersihan yang dilakukan dengan membawa benda-benda sakral dari pura menuju laut, danau, atau sumber mata air suci. Air dianggap sebagai elemen utama dalam proses penyucian, sehingga umat Hindu memohon kesucian lahir dan batin agar siap menjalani Nyepi. Prosesi ini diikuti oleh umat yang mengenakan pakaian adat serba putih, berjalan beriringan dalam suasana khidmat.

2. Mecaru


Sehari sebelum Nyepi, ritual Mecaru atau Tawur Kesanga dilaksanakan dengan tujuan menyeimbangkan energi alam. Upacara ini berupa persembahan kepada Bhuta Kala, simbol kekuatan negatif yang ada di dunia. Persembahan berupa sesajen dan hewan kurban dilakukan di berbagai tingkatan, mulai dari rumah tangga hingga tingkat desa, sebagai bentuk penghormatan agar energi negatif tidak mengganggu kehidupan manusia.


3. Pengerupukan

Rahasia Membuat Rempeyek Kacang yang Renyah dan Tahan Lama, Anti Gagal!


Malam sebelum Nyepi, suasana di Bali berubah menjadi meriah dengan pawai Ogoh-Ogoh, patung raksasa berbentuk makhluk menyeramkan yang melambangkan sifat buruk manusia dan energi negatif di sekitar. Ogoh-Ogoh diarak keliling desa dengan diiringi suara gamelan dan sorakan warga, menciptakan suasana penuh semangat. Setelah diarak, patung-patung ini dibakar sebagai simbol penghancuran sifat buruk dan penyucian diri sebelum memasuki Nyepi.

Setelah rangkaian ritual ini selesai, Bali memasuki keheningan total pada Hari Nyepi. Tidak ada aktivitas, tidak ada cahaya, tidak ada suara, hanya refleksi diri dalam ketenangan yang mendalam. Ritual-ritual sebelum Nyepi bukan sekadar tradisi, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kehidupan harus selalu dijaga dalam keseimbangan, antara manusia, alam, dan energi yang ada di dalamnya.