THR Sudah di Tangan? Ini 5 Cara Cerdas Mengelolanya Biar Gak 'Numpang Lewat' Aja!
- BI
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Udara Lebaran sudah mulai terasa, dan biasanya yang ditunggu-tunggu selain ketupat dan opor ya... apalagi kalau bukan THR alias Tunjangan Hari Raya! Pasti seneng banget ya rasanya dapat 'suntikan' dana tambahan. Tapi, jujur deh, seringkali uang 'kaget' ini rasanya cepet banget habisnya, tahu-tahu lenyap begitu saja kayak cuma 'numpang lewat'. Biar THR tahun ini lebih bermakna dan nggak habis sia-sia, yuk simak 5 cara cerdas mengelola THR berikut ini!
1. Dahulukan Kewajiban: Bayar Zakat & Cicilan Utang Dulu!
Sebelum kalap mikirin beli baju baru sekeluarga atau booking tiket mudik, ada baiknya tunaikan dulu kewajiban yang memang harus dipenuhi. Pertama, tentu saja Zakat Fitrah atau Zakat Maal (jika sudah mencapai nisab dan haulnya). Ini prioritas utama ya. Kedua, kalau punya cicilan utang, terutama yang berbunga tinggi (misalnya kartu kredit atau pinjol), alokasikan sebagian THR untuk membayarnya. Ini bisa bantu meringankan beban finansial Anda ke depannya. Lega kan kalau kewajiban beres duluan?
2. Bikin 'Pos Anggaran' Lebaran: Dari Baju Baru Sampai Angpao
Nah, Lebaran memang identik dengan pengeluaran ekstra. Biar nggak over budget dan pusing sendiri nantinya, coba deh bikin daftar kebutuhan dan keinginan khusus Lebaran dari sekarang. Alokasikan dana THR ke 'pos-pos' anggaran ini secara realistis. Misalnya: pos transportasi mudik, pos oleh-oleh, pos baju baru (kalau memang perlu), pos zakat/sedekah tambahan, pos angpao buat keponakan, pos bahan makanan buat masak-masak di hari H. Dengan adanya anggaran, pengeluaran jadi lebih terkontrol.
3. Jangan Lupa 'Amankan' Buat Masa Depan: Tabungan & Investasi
Mumpung dapat rezeki nomplok, jangan lupakan masa depan dong! Idealnya, sisihkan sebagian THR Anda untuk ditabung atau diinvestasikan. Berapa persennya? Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, tapi usahakan ada. Minimal 10-20% itu sudah bagus banget. Dana ini bisa dimasukkan ke dana darurat (kalau belum cukup), tabungan pendidikan anak, cicilan rumah, atau instrumen investasi jangka panjang. Anggap ini 'menanam' sebagian THR Anda biar bisa 'berbuah' di kemudian hari.