Begini Cara Mengenali Nyamuk Aedes Aegypty Pembawa Virus DBD
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Tingginya laporan terkait kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat kita harus lebih memperhatikan lingkungan. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga harus semakin digiatkan untuk mencegah serta mempersempit penyebaran wabah DBD di lingkungan tempat tinggal kita.
Dikutip dari laman alodokter.com. Nyamuk penyebar DBD hanya jenis betina sedangkan jenis Jantan tidak menyebarkan virus DBD.
Nyamuk jenis Aedes Aegypti penyebar virus DBD ini juga membawa virus lain seperti Zika, Chikungunya dan demam kuning.
Sebagai Negara dengan ilklim tropis, Indonesia menjadi negara yang sangat potensial tingginya penyebaran virus DBD.
“Tingginya curah hujan sangat mendukung munculnya genangan air yang bisa menjadi sarangh nyamuk penyebar DBd berkembang biak,” tulis informasi salam lama alodokter.com tersebut.
Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegipty:
1. Ukuran dan Warna Tubuh
Nyamuk Aedes Aegypti sangat mudah dikenali melalui warna dan bentuknya yang berukuran kecil dan berwarna hitam dengan belang putih di tubuhnya.
Dapat terbang sejauh 400 meter dari sarangnya. Hal inilah yang membuat penyebarannya meluas dengan cepat di lingkungan tempat tinggal
2. Berada di Air Bersih
Nyamuk Aedes Aegypti bersarang dan bertelur di tempat lembab seperti genangan air jernih seperti bak mandi, vas bunga, talang air dan tempat minum hewan.
Di dalam rumah, nyamuk akan berada di tempat yang minim cahaya seperti kolong tempat tidur atau dibalik lemari.
Di luar rumah, nyamuk bersarang dan berkembang biak di lobang batang pohon yang tergenang air.
3. Aktif di Malam Hari
Nyamuk ini bisa menggigit manusia sepanjang hari. Jadi kita tetap harus selalu waspada terhadap gigitan nyamuk ini yang bisa terjadi kapan saja.
4. Mencegah Perkembangan Nyamuk Aedes Aegypti
- Menutup rapat tempat penyimpanan air
- Menguras tempat penampungan air secara rutin
- Mengubur barang bekas yang menyebabkan genangan air
5. Mencegah Penyebaran Virus DBD
- Memasang kawat anti nyamuk di jendela dan pintu rumah
- Menyebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Memelihara ikan pemakan jentik
- Mengunakan losion antinyamuk dan obat nyamuk
- Membersihkan lingkungan tempat tinggal
Untuk penggunaan obat anti nyamuk sebaiknya digunakan secara berhati-hati terutama ada penderita asma, bayi dan kalangan anak-anak.
Pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti juga bisa dilakukan dengan cara melakukan fogging atau pengasapan pada lingkungan tempat tinggal.
Penyakit DBD kini juga bisa dicegah dengan pemberian vaksin DBD namun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa vaksin DBd lebih efektif daripada Langkah pencegahan lainnya.
Jika mencurigai adanya gejala DBD sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.