Diabetes: Jenis, Gejala, Penyebab dan Pencegahan
- Pexels/PhotoMIX Company
Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Diabetes, atau yang dikenal sebagai penyakit kencing manis, telah menjelma menjadi pandemi senyap yang mengancam kesehatan masyarakat global. Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, terdapat sekitar 537 juta orang dewasa di seluruh dunia yang hidup dengan diabetes. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045. Indonesia sendiri menempati peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.
Apa Itu Diabetes?
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, namun pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Jenis-jenis Diabetes
- Diabetes Tipe 1: Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali. Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada usia muda dan membutuhkan terapi insulin seumur hidup.
- Diabetes Tipe 2: Merupakan jenis diabetes yang paling umum. Terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memproduksi insulin yang cukup. Diabetes tipe 2 seringkali terkait dengan gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang.
- Diabetes Gestasional: Terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak memiliki diabetes. Kondisi ini biasanya hilang setelah melahirkan, namun meningkatkan risiko ibu dan anak terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Gejala Diabetes
Gejala diabetes dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum meliputi:
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Rasa haus yang berlebihan
- Rasa lapar yang meningkat
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Luka yang sulit sembuh
- Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes antara lain:
- Riwayat keluarga diabetes
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Kurang aktivitas fisik
- Pola makan tidak sehat
- Usia di atas 45 tahun
- Ras atau etnis tertentu
- Riwayat diabetes gestasional
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Hipertensi
- Dislipidemia (kadar kolesterol atau trigliserida yang tinggi)
Pencegahan dan Pengendalian
Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah dan dikendalikan dengan baik. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Menerapkan pola makan sehat dengan membatasi konsumsi gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh.
- Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit setiap hari.
- Menjaga berat badan ideal.
- Tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko.
- Jika didiagnosis diabetes, patuhi anjuran dokter dan lakukan pengobatan secara teratur.
Pentingnya Kesadaran dan Deteksi Dini
Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting dalam mencegah komplikasi serius diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, gangguan penglihatan, dan amputasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk meningkatkan kesadaran tentang diabetes, mengenali gejala-gejala awal, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Diabetes adalah tantangan kesehatan yang serius, namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan pengetahuan yang tepat, perubahan gaya hidup sehat, dan pengobatan yang teratur, penderita diabetes dapat hidup normal dan produktif. Mari bersama-sama melawan pandemi senyap ini dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat.