Pamali: Ketika Tradisi Bertemu Teror, Mengungkap Sisi Kelam Budaya
- IMDb
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Film horor "Pamali" hadir sebagai angin segar di industri perfilman Indonesia. Mengangkat tema kepercayaan dan tradisi masyarakat, film ini berhasil menyajikan teror yang mencekam sekaligus mengajak penonton merenung tentang makna di balik adat istiadat yang kerap dianggap sepele.
"Pamali" menceritakan kisah sepasang suami istri, Jaka dan Rika, yang pulang ke kampung halaman Jaka untuk menjual rumah peninggalan orang tuanya. Namun, niat mereka terhalang oleh serangkaian kejadian aneh dan menakutkan yang berakar dari pelanggaran terhadap tradisi setempat.
Film ini tidak hanya menyuguhkan jump scare yang mengagetkan, tapi juga membangun atmosfer horor yang kental melalui visual yang gelap dan mencekam. Akting para pemain, terutama Marthino Lio sebagai Jaka dan Putri Ayudya sebagai Rika, turut menghidupkan kengerian yang dialami karakter-karakter dalam film ini.
"Pamali" berhasil menunjukkan bahwa horor tidak hanya berasal dari hantu atau makhluk halus, tapi juga dari ketakutan manusia terhadap hal-hal yang tidak mereka pahami. Film ini mengajak penonton untuk menghargai tradisi dan kepercayaan masyarakat, serta merenungkan konsekuensi dari melanggarnya.
Meski memiliki premis yang menarik dan eksekusi yang baik, "Pamali" tidak luput dari kekurangan. Beberapa adegan terasa terlalu panjang dan bertele-tele, sehingga mengurangi intensitas ketegangan. Namun, secara keseluruhan, film ini tetap layak ditonton bagi para penggemar film horor Indonesia yang mencari pengalaman menonton yang berbeda.
"Pamali" adalah bukti bahwa film horor Indonesia bisa lebih dari sekadar hantu dan jump scare. Film ini berhasil memadukan horor dengan budaya, menciptakan pengalaman menonton yang menegangkan sekaligus menggugah pikiran.