Susu Perah Terbuang Percuma, Peternak Pasuruan Merugi Milyaran Rupiah!

Peternakan sapi
Sumber :
  • Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi

Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Dalam sebuah peristiwa yang menghebohkan, peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, nekat membuang ratusan ton susu segar ke sungai dan lahan kosong.

Ketegangan di Tretes: Penolakan Warga terhadap Operasi Penertiban PSK Berujung Ricuh

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pembatasan kuota pengiriman susu oleh perusahaan pengolahan susu.

Video yang viral di media sosial memperlihatkan sejumlah truk tangki berisi susu segar yang dibuang begitu saja.

Rahasia KontenViral: Strategi Membuat Konten Tiktok Viral yang Harus Anda Coba!

Tindakan ekstrem ini dilakukan karena para peternak merasa dirugikan dengan kebijakan perusahaan yang dinilai sewenang-wenang.

Abednego Wahyu Adi Permana, manajer pengepul susu NSP, menjelaskan bahwa pembatasan kuota pengiriman susu telah membuat para peternak dan pengepul merugi hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.

Viral! Rekaman CCTV Pengeroyokan di Pasuruan, Motor Korban Diduga Dibawa Kabur

"Ini bentuk kekecewaan kami terhadap penerapan kuotanisasi," ujarnya. Setiap harinya, NSP hanya diizinkan mengirim 40 ton susu ke pabrik di Jakarta.

Padahal, mereka memiliki 16 pemasok susu, termasuk 4 di antaranya berasal dari Pasuruan.

Akibatnya, banyak susu yang menumpuk dan terpaksa dibuang karena tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama.

Sugiyanto, Kepala Desa Dawuan Sengon, membenarkan adanya aksi pembuangan susu di wilayahnya.

Ia mendesak pemerintah dan perusahaan susu untuk segera mencari solusi agar para peternak dapat memperoleh harga susu yang lebih baik.

"Pada dasarnya, warga dan peternak berharap ada kenaikan harga susu," kata Sugiyanto.

Ancaman Krisis Susu dan Dampaknya

Peristiwa ini bukan hanya sekadar masalah ekonomi bagi para peternak, tetapi juga mengancam keberlangsungan produksi susu dalam negeri.

Pembatasan kuota dan harga susu yang rendah dapat menyebabkan para peternak beralih ke usaha lain yang lebih menguntungkan.

Selain itu, pembuangan susu dalam jumlah besar juga berpotensi mencemari lingkungan.

Limbah susu yang mengandung zat organik dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah jika tidak dikelola dengan baik.

Peristiwa pembuangan susu di Pasuruan menjadi sorotan nasional dan menyoroti permasalahan yang lebih luas dalam industri susu di Indonesia.

Pemerintah, perusahaan susu, dan para peternak perlu duduk bersama untuk mencari solusi yang berkelanjutan agar masalah serupa tidak terulang kembali.