Pengemudi Keluhkan Penyesuaian Tarif Penyeberangan
- Istimewa
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Penyesuaian tarif penyebrangan hingga 5 persen dikeluhkan pengemudi kendaraan barang. Penyesuaian tersebut semakin menambah beban pengemudi.
Pasrah dan hanya mengelus dada mungkin hal yang kini bisa dilakukan para pengemudi truk barang yang rutin menggunakan jasa penyebrangan ASDP Ketapang Gilimanuk atau pun Tanjung Wangi - Lombok setiap harinya.
Mereka tidak mampu berbuat banyak pasca sosialisasi rencana penyesuaian tarif penyebrangan hingga mencapai 5 persen untuk semua golongan kendaraan.
"Kemarin BBM naik saja kita tidak ada kenaikan ongkos. Yaa tetap saja seperti biasa. Nah jika sekarang ada kenaikan harga tiket, semakin berat saja beban kami para pengemudi," ujar Ansori
Kenaikan harga tiket, secara tidak langsung akan menambah biaya pengeluaran para pengemudi. Kondisi tersebut berakibat pada berkurangnya uang belanja keluarga di rumah.
"Kami sebenarnya sangat keberatan dengan kenaikan tersebut. Tapi sebagai orang kecil, kami hanya bisa pasrah. Semoga saja mereka orang pusat, bisa mengerti dan memahami penderitaan kami di bawah," tutur Wiyadi
Para pengemudi kini dituntut menggunakan segala cara agar bisa mencukupi biaya operasional di jalan raya serta masih bisa membawa uang belanja untuk keluarga di rumah.
"Saya pribadi sekarang makan saat jam yang saya tentukan atau saat lapar sekali. Jika cuman sekedar jam sarapan atau makan siang, saya tidak makan kecuali benar - benar lapar," tambahnya
Sobirin, seorang pengemudi lain juga mengeluhkan hal yang serupa. Malahan Sobirin nyaris kehilangan pekerjaan gara - gara meminta uang tambahan pada majikan.
"Saya pernah minta tambah, eeh bos bilang bahwa. Kalau mau yaa silahkan antar dengan ongkos segitu tapi kalau tidak, saya akan cari sopir lain. Gitu kata bos. Lha dicarikan sopir lain, berarti saya tidak kerja. Gimana nasib anak istri saya," ungkap Sobirin
Penyesuaian tarif baru sendiri akan dilakukan mulai tanggal 03 Agustus 2023 mendatang pada 29 lintasan penyebrangan di seluruh Indonesia. Sedangkan sosialisasi sendiri sudah dilakukan sejak sebulan lalu