Tragis! Siswi MI di Banyuwangi Tewas Mengenaskan dan inilah Luka Pada Tubuhnya

Tragis! Siswi MI di Banyuwangi Tewas Mengenaskan dengan Luka Parah
Sumber :
  • Agung Subastian/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Nasib malang menimpa DCN (7), seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Banyuwangi. Ia ditemukan tewas di kebun ilalang tak jauh dari rumahnya, dalam kondisi yang sungguh mengenaskan. CNA ditemukan pada Rabu (13/11/2024) dalam keadaan sekarat, terlentang di dekat sebuah gubuk tua, mengenakan seragam sekolah yang tidak utuh. Kematian tragis ini mengejutkan masyarakat dan menjadi perhatian serius kepolisian setempat.

Kondisi Korban yang Memprihatinkan

Tegas! DPRD Banyuwangi Desak Hukuman Berat bagi Pelaku Pembunuhan Anak di Kalibaru

CNA ditemukan dalam kondisi memprihatinkan oleh warga sekitar. Meski mengenakan seragam sekolah, celana korban sudah melorot, yang menimbulkan dugaan kuat adanya kekerasan seksual. Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, menggambarkan bahwa CNA ditemukan dengan luka memar di kepala bagian belakang serta darah yang mengalir dari hidungnya. “Ada luka parah di bagian kepala belakang, dan darah keluar dari hidungnya,” ungkapnya.

Menurut penjelasan Andrew, penemuan barang-barang milik korban yang berserakan di lokasi kejadian semakin menguatkan dugaan kekerasan. Beberapa kancing baju korban terlepas, yang kemungkinan terjadi akibat pemaksaan. “Kami menemukan kancing baju berceceran di TKP. Ini mengindikasikan adanya upaya pemaksaan terhadap korban,” jelas Andrew. Kondisi korban yang mengenaskan ini menunjukkan bahwa CNA mengalami serangan fisik yang brutal sebelum akhirnya tak tertolong.

Luka Mematikan di Kepala

Begini Ribetnya Mendapatkan Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Wongsorejo, Sampai Kapan?

Selain tanda-tanda kekerasan fisik, CNA juga mengalami luka yang sangat parah pada bagian kepala. Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan polisi, kepala bagian belakang korban menunjukkan luka memar besar, yang kemungkinan disebabkan oleh pukulan keras. Luka ini mengakibatkan korban kehilangan banyak darah, yang memperparah kondisi kesehatannya sebelum akhirnya meninggal dunia.

Saat pertama kali ditemukan, CNA masih dalam kondisi hidup meskipun lemah dan kritis. Warga yang berada di lokasi segera berinisiatif membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, CNA menghembuskan napas terakhirnya akibat luka yang dialaminya. "Korban sempat dibawa ke RSUD Genteng, namun tidak bertahan di perjalanan," tutur Andrew.

Halaman Selanjutnya
img_title
Tim Asesor Apresiasi Penerapan Smart City di Banyuwangi