Pesona Adat Tengger Meriahkan Pilkada Serentak: Pemilih dan Petugas Kompak Kenakan Kaweng dan Udeng
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjadi momentum istimewa bagi masyarakat Suku Tengger di wilayah Gunung Bromo. Salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Tosari, Kabupaten Pasuruan, mencuri perhatian publik dengan keunikannya.
TPS tersebut dihiasi dengan nuansa adat Suku Tengger, di mana para petugas dan masyarakat yang hadir mengenakan pakaian tradisional khas.
TPS Bernuansa Adat untuk Tingkatkan Partisipasi
TPS 05 di Lingkungan Tlogosari, Desa Tosari, didesain seperti tempat hajatan tradisional, lengkap dengan gapura bernuansa religius. Fauqo, salah seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), mengatakan bahwa desain TPS ini bertujuan untuk menarik antusiasme warga.
“TPS-nya dibuat seperti orang punya hajatan sunatan atau pernikahan. Ada gapura untuk ritual religius, supaya masyarakat merasa lebih akrab dan nyaman,” jelas Fauqo.
Strategi ini terbukti efektif. Meski medan menuju lokasi TPS berkelok dan cukup menantang, warga tetap bersemangat menggunakan hak pilih mereka. TPS 05 melayani 435 pemilih terdaftar, sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Melestarikan Budaya Lokal Lewat Pilkada
Keunikan TPS di Desa Tosari tak hanya pada dekorasinya, tetapi juga pakaian yang dikenakan petugas dan pemilih. Para perempuan memakai kaweng atau kain jarik sebagai penutup punggung, sedangkan pria mengenakan udeng, kain batik yang diikat di kepala.
Yola, seorang warga Suku Tengger yang menggunakan hak pilihnya di TPS 05, mengatakan, “Di sini kami memakai baju adat serba hitam. Ini bagian dari identitas dan kearifan lokal yang harus terus dijaga.”
Masyarakat setempat percaya bahwa mengenakan pakaian adat selama perayaan demokrasi adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi dan leluhur. Hal ini juga memperkuat rasa kebersamaan di antara warga.
Antusiasme Pemilih Suku Tengger
Semangat masyarakat Suku Tengger dalam menggunakan hak pilihnya patut diapresiasi. Meski medan Gunung Bromo terkenal berat, warga tetap datang ke TPS dengan sukacita. Panorama indah di sepanjang perjalanan menuju TPS seakan menjadi bonus yang menyegarkan bagi mereka.
Selain itu, suasana TPS yang menyerupai hajatan tradisional membuat pengalaman memilih menjadi lebih berkesan. Warga Tosari berharap Pilkada Serentak 2024 dapat membawa perubahan positif bagi daerah mereka.
“Kami ingin siapa pun yang terpilih bisa membawa masyarakat Suku Tengger senang bareng, lancar, dan bahagia,” ungkap seorang warga dengan penuh harapan.
Nuansa Demokrasi yang Harmonis
Penggunaan pakaian adat di TPS bukan sekadar simbol budaya, tetapi juga mencerminkan harmoni antara tradisi dan demokrasi modern. Keberadaan TPS unik ini menunjukkan bahwa pesta demokrasi dapat dirayakan dengan cara yang inklusif dan menggembirakan.
Pilkada Serentak 2024 di wilayah Gunung Bromo, khususnya di Desa Tosari, menjadi bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan pelestarian budaya lokal dapat berpadu indah dalam satu momen.
Upaya seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk meningkatkan partisipasi pemilih dengan cara-cara kreatif dan inovatif.