Cegah Abrasi Pantai, Sumail Perjuangkan Pembangunan Tembok Pemecah Ombak
- Dok.DPR-RI/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Gelombang pasang yang acap kali terjadi di pesisir pantai banyak menyebabkan abrasi. Sejumlah pantai rusak akibat abrasi tersebut. Bangunan milik warga juga terancam roboh.
Seperti yang terlihat di pesisir pantai di belakang Pondok Pesantren Sunan Kalijogo di Dusun Andelan Desa Sumber Kencono Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur.
Pondasi bangunan warga yang sebagian besar merupakan warung jajanan anak sekolahan, rusak akibat diterjang gelombang pasang.
"Penanganan pantai yang terkena abrasi. Utamanya pantai di Pesantren Sunan Kalijogo. Bangunanya sudah tergerus," ujar Sumail Abdullah dalam rapat kerja dengan Dirjen Perumahan dan Dirjen Sumber Daya Air.
Sumail menjelaskan, jika hal tersebut tidak segera diatasi sangat membahayakan keselamatan santri-santri pondok pesantren.
"Yang kedua adalah di Lampon dan kawasan Muncar yang merupakan penghasil ikan terbesar. Kondisi abrasi pantainya sama," jelas Anggota Komisi V DPR-RI tersebut.
Setiap tahun, tambah Sumail. Banyak nelayan yang menjadi korban. Banyak perahu-perahu yang hancur diterjang gelombang pasang.
"Bukan hanya hartanya pak. Dan juga jiwanya banyak yang melayang. Karena ada satu aliran yang disitu perlu apa yang namanya bangunan penahan gelombang pantai," tambah Anggota Fraksi Gerindra itu.
Bangunan penahan gelombang tersebut nantinya diharapkan mampu mengurangi kerugian dan dampak buruk akibat cuaca buruk di perairan.
"Sehingga saat perahu-perahu masuk tidak langsung diterjang oleh gelombang yang sangat tinggi karena berkaitan langsung dengan pantai selatan," kata Sumail.
Dalam laporan tertulisnya, Sumail juga menambahkan kawasan pantai Bomo di Rogojampi juga diperlukan pembangunan penahan ombak.
Selain mengacam keselamatan jiwa dan merusak bangunan. Abrasi pantai juga mengancam keindahan pesisir pantai Banyuwangi yang banyak diminati wisatawan.