8 Kecelakaan Penerbangan Mematikan yang Menghantui Dunia pada 2024
- www.france24.com
5. Singapore Airlines: Turbulensi Mematikan Menyebabkan Korban Jiwa
Pada bulan Mei, Singapore Airlines Penerbangan SQ633 mengalami turbulensi hebat yang menyebabkan satu korban jiwa dan lebih dari 40 orang terluka. Boeing 777 ini sedang dalam perjalanan dari Singapore menuju New York ketika mengalami turbulensi yang luar biasa. Seorang penumpang meninggal akibat serangan jantung, sementara yang lain menderita cedera serius, termasuk patah tulang dan trauma kepala. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana maskapai mempersiapkan diri untuk kondisi cuaca ekstrem dan turbulensi, yang mendorong perlunya pelatihan dan teknologi yang lebih baik untuk memprediksi dan mengelola insiden seperti ini.
6. Kecelakaan Pesawat Korea Selatan: Kerusakan Gear Pendaratan
Pada bulan Maret, sebuah pesawat penumpang Korea Selatan mengalami kerusakan pada sistem gear pendaratannya, yang menyebabkan kebakaran besar saat pesawat mendarat. Dari 181 orang yang berada di pesawat, hanya dua yang selamat. Penyidikan menunjukkan bahwa kerusakan pada gear pendaratan menyebabkan pesawat terbakar, sehingga meninggalkan sedikit waktu bagi penumpang untuk melakukan evakuasi. Kecelakaan ini semakin menegaskan perlunya sistem yang lebih kuat untuk mendeteksi dan mengatasi masalah mekanis, terutama yang berkaitan dengan sistem vital seperti gear pendaratan.
7. Jeju Air Penerbangan 2216: Kecelakaan Tragis saat Mendarat
Pada bulan Desember, sebuah kecelakaan menghancurkan melibatkan Jeju Air Penerbangan 2216 yang jatuh saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang membawa 181 orang ini tergelincir dari landasan dan menabrak tembok penghalang, menyebabkan kebakaran besar. Tragisnya, banyak penumpang yang tewas dalam insiden ini. Pesawat tersebut baru saja tiba dari Bangkok, Thailand, dan penyelidikan sedang fokus pada kemungkinan kegagalan mekanis serta kondisi cuaca buruk sebagai faktor penyebab kecelakaan ini. Insiden ini semakin menegaskan pentingnya peningkatan sistem pendaratan dan respons darurat di bandara, terutama di lokasi dengan cuaca yang tidak terduga.