Momen Terakhir Pilot Jeju Air Beredar Luas Di Medsos, Hoax?

Pilot meraih panel beberapa saat sebelum kecelakaan Jeju Air
Sumber :
  • www.koreantimes.com

Korea Selatan, VIVA Banyuwangi –Sebuah video yang menyayat hati yang menunjukkan saat-saat terakhir pilot saat kecelakaan pesawat Jeju Air telah beredar di dunia maya, yang membangkitkan rasa duka sekaligus kekaguman atas upaya pilot dalam menghadapi apa yang pada akhirnya menjadi sebuah tragedi penerbangan yang besar. 

Ini Pesan Aktor Doubt Han Suk-kyu Kepada Korban Jeju Air Dalam 2024 MBC Drama Awards

Rekaman tersebut menangkap apa yang tampak seperti pilot yang mengulurkan tangannya ke arah panel di atas kokpit beberapa saat sebelum pesawat bertabrakan dengan struktur lokalisasi, sebuah alat bantu navigasi yang sangat penting. 

Sebuah tulisan berjudul “Momen Terakhir Pilot” beredar luas di dunia maya, dengan penulisnya mengatakan, “Hingga detik-detik terakhir, tangannya mengulurkan tangan ke panel kokpit. Saya yakin dia telah melakukan yang terbaik.” 

Penyidik Akan Menangkap Paksa Presiden Yoon Setelah Mengabaikan Surat Perintah

Video yang menyertainya menunjukkan sosok bayangan, yang diduga sebagai pilot, sedang menggapai panel. Meskipun identitas sosok dalam video tersebut masih belum dikonfirmasi, banyak komentator online yang mengungkapkan keyakinan mereka bahwa pilot tersebut melakukan upaya yang gagah berani untuk meminimalkan bencana. 

Video ini telah menyentuh perasaan para pemirsa. Komentar-komentar membanjiri forum-forum, dengan banyak yang bersimpati atas rasa takut dan putus asa yang pasti dirasakan oleh sang pilot. 

Angka Kelahiran Korea Meningkat Pertama Kalinya Dalam 9 Tahun Terakhir, Menyaingi Indonesia ?

“Dia berhasil melakukan pendaratan perut yang sulit dengan sempurna, hanya untuk menghadapi dinding beton yang tiba-tiba. Membayangkan pikirannya pada saat-saat terakhir itu membuat saya meneteskan air mata,” tulis seorang pengguna. Yang lain berkata, “Melihat tembok itu mendekat sementara pesawat terus melaju ke depan... rasa takut dan tak berdaya pasti tak terbayangkan.” 

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi mencatat dalam sebuah pengarahan pada hari Selasa bahwa jika kedua mesin gagal, sistem hidrolik dapat mengalami kerusakan, yang berpotensi mempengaruhi roda pendaratan. “Namun, dalam skenario kegagalan sistem yang lengkap, ada tuas manual yang dapat digunakan,” kata seorang pejabat kementerian. 

Pakar penerbangan menyarankan bahwa pilot kemungkinan menggunakan kontrol manual selama kecelakaan. Jeong Yun-sik, seorang profesor operasi penerbangan di Catholic Kwandong University, menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan “Kim Hyun-jung's News Show” di CBS, bahwa skenario seperti itu menuntut upaya fisik yang sangat besar. 

“Jika kedua mesin gagal dan sistem hidraulik tidak berfungsi, pilot harus mengandalkan kontrol manual berbasis kabel. Hal ini membutuhkan kekuatan yang signifikan, dan mungkin saja kapten dan perwira pertama bekerja sama dalam mengendalikannya,” ujarnya.