Program Makanan Sehat Gratis Pengaruhi Penjualan Kantin Sekolah di Jember

Program Makanan Sehat Gratis Pengaruhi Penjualan Kantin
Sumber :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA BanyuwangiProgram pemerintah yang memberikan makanan bergizi gratis untuk siswa di sekolah-sekolah ternyata berdampak kurang menguntungkan bagi usaha kantin sekolah. Salah satu yang merasakannya adalah pengelola kantin di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Patrang, Jember. Program yang bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa ini dipastikan mempengaruhi penjualan makanan, khususnya nasi kotak

Mahasiswa UNEJ, Faris Rifani Abillah Rahman Raih Juara Pertama di Nogi Submission Grappling Tournament Bali Open 2024

Menurut Malika, pengelola kantin, program makanan sehat gratis memang memberikan manfaat besar bagi kesehatan siswa. Namun, ia mengungkapkan bahwa dampak positif tersebut berbanding terbalik dengan kondisi usaha kantin yang semakin sulit.

"Program makanan sehat gratis ini sangat baik untuk perbaikan gizi siswa. Namun, hal ini justru menjadi masalah bagi kami pengelola kantin," ungkap Malika. Ia menjelaskan bahwa siswa yang telah mendapatkan makanan gratis dari program pemerintah cenderung tidak membeli lagi makanan di kantin sekolah. "Penjualan nasi kotak yang murah di kantin sekolah kini dipastikan akan kolaps, karena siswa yang mendapat jatah makan sehat gratis tidak akan membeli lagi makanan di kantin," lanjutnya.

Gladak Abang, Destinasi Wisata Baru di Pantai Paseban Jember yang Menawarkan Pesona Alam Memukau

Program Makanan Sehat Gratis Pengaruhi Penjualan Kantin

Photo :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Kondisi ini, menurut Malika, akan mengakibatkan kerugian bagi pihaknya sebagai pengelola kantin. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Malika berharap agar pengelola kantin diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam program makanan sehat gratis tersebut.

Kebaktian Natal MAG 2024 di Jember Berlangsung Semarak dengan Ribuan Jemaat Hadir

"Kami berharap bisa diberi pekerjaan dalam program ini, seperti bagian memasak atau pengadaan makanan. Dengan demikian, kami bisa tetap terlibat dan memperoleh penghasilan, sementara program ini tetap berjalan untuk kebaikan siswa," harap Malika.

Harapan tersebut tentunya sangat berarti bagi para pengelola kantin sekolah, yang ingin tetap mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi siswa. Mereka juga berharap ada solusi yang memungkinkan keberlanjutan usaha mereka, tanpa mengurangi manfaat dari program makanan sehat gratis yang tentu memiliki dampak positif bagi kesehatan siswa.

Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan masukan ini, agar kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat optimal bagi semua pihak, baik siswa, pengelola kantin, maupun pihak-pihak terkait lainnya