Tahun 2025, Tidak Ada Orang Miskin di Republik ini yang Tidak Dapat Bantuan
- YT: @Sekretariat Presiden
Bogor, VIVA Banyuwangi –Pemerintah Indonesia terus menggencarkan berbagai program pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Baru-baru ini, sebuah rapat koordinasi besar digelar, dihadiri oleh berbagai menteri seperti Menteri UMKM, Menteri Koperasi, Menteri Sosial, dan Menteri Ekonomi Kreatif.
Menteri Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada 3 Januari 2025 dalam siaran pers di Istana Bogor menyampaikan beberapa dalam agenda utama rapat ini untuk mencari solusi konkret agar masyarakat, terutama yang hidup dalam kondisi miskin ekstrem, bisa keluar dari jerat kemiskinan dan hidup lebih mandiri.
Data Tunggal dan Pendataan Tepat Sasaran
Salah satu masalah utama yang disorot dalam rapat ini adalah pentingnya penerapan sistem data tunggal yang terintegrasi untuk memastikan bantuan sosial dan program pemberdayaan tepat sasaran. Dengan sistem data yang lebih akurat, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang berhak menerima bantuan namun terlewatkan. Bahkan, ada program pengecekan mandiri melalui aplikasi Cek Bansos yang memungkinkan masyarakat untuk mengajukan usulan atau sanggahan terkait penerima bantuan.
Memberdayakan UMKM dan Pekerja Migran
Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas UMKM dan koperasi dengan menyediakan berbagai pelatihan dan dukungan, baik dalam hal kemampuan teknis maupun akses terhadap bahan baku. Tak hanya itu, pemerintah akan melanjutkan program sinergi antara usaha besar dan UMKM agar lebih banyak pelaku usaha kecil yang bisa berkembang. Selain itu, pekerja migran yang akan berangkat ke luar negeri juga menjadi perhatian utama, dengan rencana pembangunan 100 Balai Latihan Kerja baru guna mempersiapkan mereka dengan keterampilan yang relevan dan berkualitas.