Kinerja APBN 2024: Defisit 2,29% dan Pertumbuhan Pendapatan Negara yang Positif
- www.antaranews.com
Jakarta, VIVA Banyuwangi –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencatat defisit sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang setara dengan Rp507,8 triliun. Capaian ini sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu Rp522,8 triliun. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Sri Mulyani menekankan pentingnya pencapaian ini dalam konteks perekonomian yang tidak menentu.
Pendapatan negara menunjukkan kinerja yang positif dengan realisasi mencapai Rp2.842,5 triliun, tumbuh 2,1 persen dibandingkan tahun lalu. Angka ini melebihi target APBN 2024 yang sebesar Rp2.802,3 triliun. Namun, penerimaan pajak mengalami tekanan, tercatat sebesar Rp1.932,4 triliun dari target Rp1.988,9 triliun. Meskipun demikian, realisasi ini lebih baik dibandingkan proyeksi semester lalu yang diperkirakan hanya mencapai Rp1.921,9 triliun.
Sri Mulyani juga mencatat pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 3,5 persen dibandingkan tahun 2023 dan menyatakan bahwa meskipun ada tekanan dari harga komoditas, pertumbuhan ini patut disyukuri. Kinerja bea dan cukai juga menunjukkan tren serupa dengan penerimaan pajak, meskipun realisasinya berada di bawah target.
Di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) melampaui target yang ditetapkan dengan realisasi mencapai Rp 579,5 triliun dibandingkan target Rp492 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global dan tekanan pada pendapatan negara, pencapaian ini tetap terjaga. Belanja negara juga mengalami peningkatan sebesar 7,3 persen year-on-year (yoy), dengan total belanja mencapai Rp3.350,3 triliun. Angka ini melebihi target APBN 2024 sebesar Rp3.325,1 triliun. Belanja pemerintah pusat mengalami kenaikan hampir Rp20 triliun dan transfer ke daerah tercatat lebih tinggi dari yang ditargetkan.
Realisasi keseimbangan primer juga menunjukkan hasil yang positif dengan angka mencapai Rp 19,4 triliun, mendekati target APBN 2024 sebesar Rp 25,5 triliun. Pembiayaan anggaran sementara tercatat mencapai Rp553 triliun dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) sebesar Rp 45,4 triliun.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan ekonomi global dan domestik terus berlanjut, Sri Mulyani menegaskan bahwa pencapaian defisit dan kinerja pendapatan negara menunjukkan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara dalam menghadapi situasi yang sulit.