Pelajar SMP Retak Tulang Diduga Akibat Bullying, Dispendik Lakukan Evaluasi
- Pixabay
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Nasib nahas dialami RDA, pelajar berusia 13 tahun di sebuah SMP negeri di Kota Banyuwangi yang babak belur hingga retak tulang tangan setelah menjadi korban dugaan bullying teman satu angkatannya.
Ia dihajar dengan brutal, yang mengakibatkan RDA kini harus menjalani perawatan intensif di RSUD Blambangan dan mengharuskannya mendapat tindakan operasi. Korban juga mengalami trauma.
Menanggapi insiden tersebut, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi disebut kini tengah melakukan evaluasi pada program dalam mewujudkan sekolah ramah anak dan anti kekerasan dan sejauh sejauh mana program sosialisasi pada warga sekolah tentang anti kekerasan.
Dispendik juga melakukan evaluasi pada pola pendampingan dan pengawasan aktivitas anak, seperti yang diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) SMP Dispendik Banyuwangi Alfian saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.
Selain itu, dispendik juga disebutnya melakukan pendampingan psikososial pada korban dan keluarga, sehingga bisa kembali ke sekolah dengan rasa aman.
Namun demikian, ketika ditanya mengenai hasil atas upaya yang dilakukan, Alfian tak merinci dan mengatakan bahwa proses program evaluasi masih berjalan.
"Mediasi sedang berlangsung. Dan kita ikuti proses berikutnya," pintanya.