Megawati: Jangan Ada Rekayasa Hukum Lagi. Nusron: Berikan Fakta Bukan Fiksi

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid
Sumber :
  • Agus Rahmat/ VIVA Banyuwangi

Jakarta, VIVA Banyuwangi – Mantan Presiden Republik Indonesia Ke-5, Megawati Soekarno Putri meminta pada semua pihak untuk tidak melakukan rekayasa hukum demi kepentingannya. Terkait hal tersebut, Nusron Wahid meminta adanya fakta yang bisa membuktikan tudingan tersebut bukan hanya fiksi.

Pemkot Surabaya Alokasikan Rp6,03 Triliun untuk Program Pembangunan Prioritas di Tahun 2025

Dalam siaran persnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati meminta agar intimidasi terhadap rakyat seperti dulu tidak terjadi kembali karena hal itu bisa dianggap menciderai politik di Indonesia.

"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi," ujar Megawati.

Wahid Pelaku Penganiayaan di RTH Sumber Kencono Berhasil Ditangkap, Kapolsek: Gabungan TNI Polri

Megawati menghimbau agar seluruh masyarakat mengawal proses perhelatan pemilu 2024 agar tercipta pemilu yang jujur dan adil serta diwarnai kedamaian.

"Jangan lupa, kita adalah bangsa pejuang, kita adalah bangsa yang mampu mengatasi berbagai cobaan sejarah. Karena itulah, dalam situasi kali ini, mari kita kawal pemilu 2024 dengan nurani dan sepenuh hati," kata Megawati.

Ipuk Fiestiandani Dapat Rekom Dari PDI Perjuangan

Megawati menegaskan bahwa rekayasa hukum tak boleh terulang kembali. Dengan terciptanya keadilan, kata Megawati, kemakmuran rakyat dapat diwujudkan dengan baik.

"Rekayasa hukum, tidak boleh terjadi lagi, hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran, mewujudkan keadilan, mengayomi seluruh bangsa dan negara indonesia. Dengan keadilan inilah kemakmuran bisa diwujudkan. Dengan karena itulah, terus genggam erat semangat reformasi," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
img_title