Anggota Dewan Banyuwangi: Dinas Provinsi Jatim Butuh Data Valid 1 PMI Dianiaya Majikan
- Ahmad Hafiluddin
Banyuwangi – Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Banyuwangi asal Kecamatan Cluring menyebut, bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Provinsi Jatim butuh data valid 1 PMI dianiaya majikan di Malaysia.
Hal itu disampaikan Sofiandi Susiadi yang mengaku prihatin atas kejadian yang mengusik harkat dan martabat manusia Indonesia. Yang menimpa istri Sugimin, warga Dusun Krajan, Desa Sraten Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
"Ini Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur butuh kepastian yang valid tentang data (korban) ini dulu," katanya kepada banyuwangi.viva.co.id, Kamis (04/05/2023).
Anggota DPRD, kata dia, juga termasuk bagian dari pemerintahan di tingkat kabupaten. Selama ini, ia tidak memungkiri bahwa pemerintah lemah dalam memahami tentang keberadaan PMI dari Banyuwangi.
Anggota legislatif dari Fraksi Golkar menyebutkan bahwa 1 kasus yang menimpa pekerja migran asal Banyuwangi, menjadi pelecut pemerintahan untuk lebih care terhadap warganya tanpa membedakan legal atau ilegal.
Statemen tersebut dikemukakan, Sofiandi Susiadi, anggota dewan dari Kecamatan Cluring atau satu kecamatan dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penganiayaan di Malaysia tersebut, tapi beda desa.
Atas kejadian yang menimpa istri Sugimin, warga Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring tersebut secara pribadi maupun anggota dewan, Sofiandi mengaku prihatin.