Gunung Semeru Erupsi, Radius 13 Kilometer Dinyatakan Tertutup

Puncak gunung Semeru erupsi
Sumber :
  • Antara/ VIVA Banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi – Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang Jawa Timur dinyatakan tertutup hingga radius 13 kilometer. Keputusan tersebut diambil setelah puncak Gunung Semeru Kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 1 kilometer di atas puncak Gunung Semeru.

Liburan Keluarga Makin Asyik! Rekomendasi Wisata di Banyuwangi yang Memukau

 

Areal yang dinyatakan tertutup tersebut berada di arah sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan karena ditetapkan sebagai areal yang berbahaya.

Pesona Nusantara: Destinasi Wisata Alam Terbaik di Indonesia

 

Peringatan juga diberikan untuk menghindari segala aktifitas sejauh 500 meter dari sepadan sungai karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Puting Beliung Landa Lumajang, Puluhan Rumah Porak-poranda! Warga Berlari Hindari Puing Terbang

 

“Masyarakat juga tidak boleh beraktifitas dalam radius 5 kilometer dari puncak atau kawah Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujar petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Ghufron Alwi dalam keterangan tertulisnya.

 

Dalam keterangan tertulis tersebut dijelaskan, erupsi terjadi pada Gunung Semeru pada 25 Desember 2023 sekira pukul 05.12 Wib.

 

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah Selatan dari atas puncak, 4.676 mdpl,” jelas Ghufron dalam keterangan tertulisnya.

 

Sementara itu, erupsi terekam dengan amplitude maksimum 22 mm dengan durasi 248 detik. Kondisi ini menjadikan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut berstatus level III atau siaga.

 

“Aktifitas Gunung Semeru pada Senin 25 Desember 2023 periode 00.00 – 06.00 Wib tercatat pengamatan kegempaan terjadi 19 kali gempa erupsi dengan amplitude 11-22 mm dengan durasi 73-151 detik,” tambah Ghufron dalam tulisannya.

 

Kemudian satu kali gempa panas letusan dengan amplitude 22 mm dengan durasi 248 detik, satu kali gempa guguran dengan amplitude 3 mm dengan durasi gempa 62 detik serta tiga kali gempa embusan dengan amplitude 5-7 dengan durasi 52-58 detik.

 

Hingga saat ini seluruh aktifitas Masyarakat di sekitar Gunung Semeru masih dilarang karena masih dianggap membahayakan