Kasus Kematian Ibu Sangat Tinggi, Banyuwangi Targetkan Nol Kasus di 2024

Ilustrasi ibu melahirkan
Sumber :
  • Pixabay/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menekankan upaya penurunan kasus kematian ibu melahirkan yang masih sangat tinggi pada tahun 2023.

Kecanduan Gadget, Dua Anak Remaja di Jember Alami Depresi

“Angka kematian ibu ada 28 kasus, bagi saya masih sangat tinggi dan itu harus di-nol-kan,” kata Ipuk pada Banyuwangi.viva.co.id

Bupati Ipuk optimis di 2024 target tersebut dapat tercapai, dengan evaluasi dan monitoring kepada para kepala puskesmas, yang apabila target tersebut tak tercapai, maka harus siap untuk diganti. 

Jangkitan Chikungunya Meluas, Masyarakat Banyuwangi Diminta Waspada

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan bahwa penekanan kasus kematian ibu melahirkan atau neonatus tertuang dalam pakta integritas yang ditandatangani para kepala puskesmas yang baru dilantik Bupati Ipuk pada Jumat, 19 Januari 2024.

“Ditargetkan di setiap wilayah tidak ada kematian ibu dan bayi. Ini atensi serius supaya mulai dari hulu ke hilir bisa diintegrasikan layanannya,” ujar Amir pada Banyuwangi.viva.co.id.

Banyuwangi KLB Chikungunya, Belasan Orang jadi Suspek

Hulu yang dimaksud adalah puskesmas, yang diharapnya dapat memberikan tindakan dan rujukan segera, untuk selanjutnya dirujuk ke rumah sakit dan pasien mendapatkan penanganan yang cepat. 

“Supaya di tahun 2024 tidak ada lagi kasus kematian ibu dan bayi,” harapnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title