Sindir Gibran, Aria Bima: Pemimpin Indonesia Harus Matang dan Dewasa

Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima
Sumber :
  • Antara/ VIVA Banyuwangi

Jakarta, VIVA Banyuwangi – Kecamatan pada aksi pelecehan politik dan ketidak sopanan pada Calon Wakil Presiden (Cawapres) lainnya yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut dua saat debat Cawapres ke IV juga disampaikan politikus PDI Perjuangan. Hal tersebut seharusnya tidak layak dilakukan oleh calon pemimpin Indonesia.

Dana Pendidikan untuk Makan Siang Gratis, Menko PMK: Tidak Ada Salahnya

Adalah Aria Bima politikus senior dari PDIP yang mengecam aksi clingak clinguk Gibran saat adu debat dengan Cawapres Mahfud MD.

Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD tersebut, gimik yang dilakukan pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto tersebut sangat tidak layak.

Terjadi Penggelembungan Suara 02 di TPS 03 Bulusan, Ini Kata KPU Banyuwangi

“Kalau kata orang Jawa, pemimpin itu harus wening (tenang). Kemudian harus matang dan dewasa. Saya kira itu,” ujar Aria Bima. Minggu 21 Januari 2024.

Aria Bima menjelaskan, pertimbangan usia menjadi hal yang sangat penting karena akan terhubung dengan sikap kedewasaan seorang pemimpin.

Real Count KPU Menangkan Prabowo-Gibran Dengan Persentase Tinggi

“Iya ini alasannya harus diatas 40 tahun. Karena pemimpin untuk urus Indonesia harus matang kedewasaannya,” tutur Aria Bima usai debat di Jakarta Convension Center (JCC) Senayan Jakarta.

Disinilah aturan konstitusi mewajibkan ada batasan usia diatas 40 tahun untuk bisa menjadi seorang pemimpin Indonesia.

“Dewasa dan matang itu kan proses karakter. Kelihatan sekali seperti anak kecil. Kenapa batas usia itu dulu dicantumkan 40 tahun. Saya semakin yakin itu,” kata politikus senior tersebut.

Aksi gimik dilakukan Gibran Rakabuming Raka dilakukan saat debat Cawapres ke IV. Dalam debat tersebut, Cawapres nomor urut 2 tersebut cenderung melecehkan Cawapres lainnya.

“Saya lagi nyari jawabannya. Prof Mahfud bisa nyari-nyari di mana ini jawabannya. Kok gak ketemu jawabannya,” kata Gibrang sambil menunjukkan gestur tubuh clingak clinguk.

Hal tersebut direspon oleh Cawapres pasangan Ganjar Pranowo itu dengan memilih tidak menjawab serta enggan menanggapi aksi Gibran.

“Gini, saya bukan tidak mau menjawab dengan benar tapi dia sudah mengerti konsep itu. Sehingga dibilang kok lain. Saya bilang ke moderator udah lah dikembalikan ke moderator saja,” jelas Mahfud dalam jumpa pers usai debat.

Mahfud menyebut pertanyaan Gibran hanyalah gimik yang tidak perlu dilanjutkan. Bahkan sempat terlibat friksi hingga keluar kata receh. Bagi Mahfud, aksi Walikota Solo tersebut tidak layak dijawab.