30 Universitas Kritisi Presiden Jokowi, Cak Imin: Sudah Ada 2 Pelanggaran Etik
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Reaksi berlebihan dari pihak Istana dalam mensikapi kritikan keras oleh 30 Universitas, mendapat tanggapan dari Muhaimin Iskandar. Cak Imin menilai, seluruh lingkaran Presiden Jokowi harusnya bisa lebih bijak dan merespon kritikan. Tidak perlu melakukan reaksi yang berlebihan karena memang kenyataannya sudah terjadi pelanggaran etika dan moral.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin Iskandar saat melakukan lawatan Politiknya di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Rabu, 7 Februari 2024.
“Saya berharap Pak Jokowi dan seluruh lingkarannya untuk benar-benar memahami kritik sebagai masukan yang positif,” ujar Muhaimin Iskandar pada Banyuwangi.viva.co.id.
Munculnya kritik tersebut, karena para citivis akademis menilai langkah politik yang dilakukan Presiden Jokowi terlalu berlebih untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Jangan terlalu alergi kritik. Apalagi dengan berbagai langkah-langkah yang berlebihan. Termasuk sudah ada 2 pelanggaran etik,” tutur Cak Imin. Rabu, 7 Februari 2024.
Pernyataan Jokowi terkait Presiden boleh kampanye, juga diasumsikan sebagai upaya kebablasan untuk pemenangan anak sulungnya menjadi Wakil Presiden (Wapres) dalam pemilu 2024.
“Ada kampanye Presiden yang terlalu tendensius. Itu semua sudah biasa. Harusnya diterima saja, jangan terlalu reaktif terhadap sebuah kritik,” kata Cawapres nomor urut 1 ini.
Pernyataan dari orang-orang di lingkaran Presiden Jokowi di Istana juga dianggap membuat permasalahan semakin rumit.
“Pernyataan Pak Moeldoko, pernyataan Ari Dwipayana. Itu justru tidak produktif buat Pak Jokowi. Ayolah kita jaga Pak Presiden sebagai negarawan,” jelas Cawapres dari Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan ini.
Pasca pernyataan seorang Presiden boleh kampanye dan memihak, memicu munculnya kritik keras dari kalangan civitas akademis.
Pernyataan tersebut dinilai tendesius karena dianggap sebagai upaya untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu 14 Februari 2024.
Seperti yang telah diketahui. Pasangan Cawapres Prabowo Subianto sendiri merupakan anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Hingga saat ini tercatat, sedikitnya sudah ada 30 lembaga pendidikan tinggi yang telah menentukan sikap terkait pernyataan Jokowi dihadapan Capres Prabowo Subianto tersebut.