Serapan Gabah Jauh dari Target, Banyuwangi Terus Digerojok Beras Impor
- Dok. Bulog/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Banyuwangi terus digerojok beras impor. Stok saat ini di gudang Bulog adalah 8,5 ribu ton yang diperkirakan akan mencukupi kebutuhan masyarakat selama 5 bulan.
Selain stok yang ada saat ini, beras impor dari Vietnam dan Thailand masih akan kembali datang untuk menambah stok beras di gudang.
Terkait dominasi beras impor, Bulog Banyuwangi menyebut bahwa hal tersebut karena minimnya serapan gabah di tingkat petani.
“Serapan tahun kemarin (2023) hanya tercapai 11 persen,” kata Kepala Bulog Cabang Banyuwangi, Harisun pada Banyuwangi.viva.co.id.
Serapan gabah dari petani ditargetkan sebanyak 50 ribu ton, namun Bulog hanya mampu menyerap sebanyak 6.500 ton.
Lanjutnya, minim ya serapan gabah dan beras dipengaruhi oleh keengganan petani menjual gabah milik mereka karena menurut petani, harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditawarkan selalu jauh di bawah harga pasaran.
“Tapi kita selalu siap menyerap berapapun gabah dan beras dari petani,” ujar Harisun.