Cek Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Lahan Pertanian di Banyuwangi Gunakan IoT

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
Sumber :
  • Istimewa / VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Dunia pertanian di Kabupaten Banyuwangi semakin meningkatkan kualitasnya. Pertanian di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut kini menggunan Internet of Things (Iot) untuk mendeteksi kebutuhan pasti pupuk bersubsidi di sebuah lahan pertanian.

Ragam Barong Banyuwangi Ditampilkan dalam Festival Barong Kumbo

Pasokan serta keberadaan pupuk bersubsidi yang masih langka dan belum bisa teratasi, kini sebuah inovasi telah dilakukan.

 

MUI Banyuwangi Apresiasi Kinerja Bupati Ipuk, Kiai Muhaimin: Maslahah Bagi Umat

Melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, inovasi penggunaan IoT terus disosialisasikan pada kalangan petani.

 

Nikmatnya Kue Klemben Tradisional dari Desa Adat Banyuwangi

Dengan inovasi ini, kebutuhan pupuk pada sebuah lahan pertanian akan diakurasikan dengan baik hingga ini sangat membantu para petani.

 

“Jadi saat memberikan pupuk untuk kesuburan lahan, tidak ada lagi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dengan ini diharapkan hasil panen akan lebih melimpah dan biaya produksi berhasil ditekan,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

 

Inovasi Iot ini nantinya akan mampu mendeteksi kualitas unsur hara makro didalam tanah seperti, Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) dan pH tanah.

 

“Ini merupakan sistem pintar rekomendasi pemupukan berbasis IoT. Uji tanah ini akan memberikan informasi, berapa pupuk yang dibutuhkan,” tutur Bupati, Ipuk.

 

Bagi petani yang ingin memanfaatkan fasilats ini bisa datang langsung ke Balai Penyuluhan Pertanian terdekat untuk mendapatkan informasi lengkapnya.

 

“Kita nanti akan langsung datang ke lahan pertanian milik petani untuk melakukan uji tanah langsung dengan IoT,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan.

 

Dengan memberikan pupuk sesuai kebutuhan tanah, diyakini bisa tetap menjaga kualitas kesuburan tanah itu sendiri.

 

“Dengan menggunakan pupuk sesuai kebutuhan, diharapkan ketersediaan pupuk akan tercukupi karena tidak ada lagi yang menggunakan pupuk secara berlebihan,” jelas Kadis Arief.

 

Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, telah terjadi penurunan kadar karbon organik hingga 2 persen di lahan pertanian akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan dalam tenggang waktu yang cukup lama.