Korban Terseret Banjir di Probolinggo Ditemukan Tewas

Jasad Sudri ditemukan tewas di tengah aliran sungai
Sumber :
  • Istimewa / VIVA Banyuwangi

Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Setelah 17 jam dinyatakan hilang akibat terseret banjir, korban akhirnya ditemukan namun sudah dalam kondisi tewas. Sebelumnya korban bersama 2 orang lainnya terseret banjir namun berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan korban hilang terseret derasnya arus banjir.

Jalan Penghubung Rusak Akibat Luapan Air Sungai, Respon Cepat TNI-Polri Beri Bantuan Material dan Gotong Royong

Jasad Sudri akhirnya ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia di tengah aliran sungai yang telah surut. Minggu, 10 Maret 2024.

 

Resep dan Cara Buat Minuman Bandrek Susu Simpel untuk Hangatkan Tubuh di Musim Hujan

Warga Dusun Pancor, Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur tersebut ditemukan 1 kilometer dari lokasi yang dilaporkan terjebur ke sungai.

 

Bantaran Sungai di Desa Alasbuluh Ambrol Akibat Diterjang Banjir Bandang, Hektaran Sawah Rusak

Peristiwa bermula saat korban bersama Dur dan Nur berniat untuk menghadiri acara selamatan seribu hari seorang warga sekira pukul 14.00 Wib. Sabtu, 9 Maret 2024.

 

“Lokasinya di seberang sungai, jadi tiga orang ini harus melewati jembatan bambu untuk bisa sampai ditujuan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pakuniran, Aipda Adi Perdana.

 

Setiba di tengah sungai, tiba-tiba jembatan bambu tersebut ambruk dan membuat tiga orang yang berada diatasnya terjebur ke aliran sungai.

 

“Saat itu aliran sungai sudah tinggi dan deras akibat banjir. Akhirnya ketiganya terseret arus sungai,” tutur Kanit Reskrim Polsek Pakuniran.

 

Dur dan Nur berhasil selamat karena berpegangan pada akar pohon kopi sedangkan Sudri menghilang terseret derasnya arus sungai.

 

“Jasad korban akhirnya ditemukan meninggal dunia. Sekitar 1 kilometer dari lokasi semula yang dilaporkan,” kata Aipda Adi Perdana.

 

Setelah 17 jam menghilang, akhirnya ditemukan. Jasad korban langsung dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan di pemakaman umum terdekat.

 

“Keluarga menolak otopsi. Surat pernyataan sudah ditandatangi. Jadi jenazah langsung dimakamkan pihak keluarga,” jelas Kanit Reskrim Aipda Adi.

 

Sementara Dur dan Nur harus mengalami luka lebam pada wajah serta beberapa bagian tubuhnya akibat terseret arus banjir.