No Buy Challenge, Tren Seru Hidup Minimalis 2025
- https://www.google.com/imgres?imgu
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Kebiasaan impulsive membeli barang-barang seringkali sulit dikendalikan, apalagi adanya e-commerce seringkali mendorong pembelian barang-barang secara spontan. Selain e-commerce, faktor lain yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah “must have culture” yang dipromosikan oleh influencer seringkali mendorong seseorang untuk membeli barang yang sama.
Bukan karena kebutuhan, tetapi demi mengikuti gaya hidup ideal seperti idola mereka. Diskon besar-besaran juga menyebabkan orang membeli barang tanpa pertimhangan. Fenomena “Racun Tik-Tok” dan “Racun Shopee” menjadi indikator bahwa media digital sangat mepengaruhi gaya hidup konsumtif di masa sekarang.
Kebiasaan belanja konsumtif memberikan dampak yang merugikan. Seseorang yang memiliki budaya konsumtif akan sulit menabung, terlilit hutang karena membeli barang di atas batas kemampuannya, serta tidak mampu memenuhi kebutuhan mendatang karena kondisi keuangannya tidak stabil.
Tren #NoBuyChallenge 2025 digemakan lagi di masa sekarang untuk mengurangi kebiasaan belanja konsumtif. Tagar No Buy Challenge ramai diikuti para pengguna media sosial. Tren ini dilakukan dengan membuat daftar barang yang tidak dan akan dibeli selama periode tantangan serta menentukan target keuangan yang lebih terarah. Hal ini, sangat membantu mencapai kondisi keuangan yang lebih stabil.
Pada masa digital saat ini, komunitas online memegang peranan penting dalam menyebarkan tagar tren hidup minimalis seperti “No Buy Challenge.” Salah satu komunitas online yang menyebarkan nilai hidup minimalis adalah Komunitas Life With Less.
Kampanye utama yang diserukan Komunitas Life With Less adalah #BelajarJadiMinimalis, #PakaiSampaiHabis, #Bijak Berkonsumsi, #PakaiYangAda, #PakaiSampai Rusak. Bersalig Silang juga menjadi program Komunitas Life With Less untuk bertukar barang bekas yang layak pakai hasil decluttering.
Banyak sekali komunitas online maupun offline yang menyerukan hidup minimalis. Hal ini sangat penting, karena komunitas dapat menjadi inspirasi dan dukungan sosial bagi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup minimalis.