993 Warga Probolinggo Terjangkit DBD, 12 Diantaranya Meninggal Dunia
- Istimewa / VIVA Banyuwangi
Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Sedikitnya 993 orang di Kabupaten Probolinggo terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), malahan 12 diantaranya meninggal dunia. Petugas kesehatan kini tengah berupaya keras untuk menekan menyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut melakukan fogging serta pembersihan sarang jentik.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Penyumbang tersebesar kasus DBD sejak awal Tahun 2024 berasal dari 3 Kecamatan.
Kecamatan Paiton dengan 207 kasus, disusul berikutnya dengan Kecamatan Besuk dengan 178 laporan kasus DBD. Sedangkan posisi ketiga terbesar berasal dari Kecamatan Kraksaan dengan 92 kasus.
Selama 3 bulan terakhir ini, dilaporkan 12 pasien dengan gejala DBD dinyatakan meninggal dunia dengan total laporan kasus mencapai 993 pasien.
“Angka pasien yang cukup tinggi (akibat DBD) sebaiknya kita semua lebih waspada dan tidak bisa menganggap remeh (kasus DBD),” ujar Kepala Bidang Pengendalian, Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Kabupaten Probolinggo, dr Nina Kartika.
Penyakit DBD merupakan penyakit lingkungan. Artinya, jika ada tetangga kita yang terserang DBD berarti di sekitar lingkungan tersebut terdapat sarang nyamuk penyebab DBD.
“Jika hal tersebut terjadi (tetangga terjangkit DBD) kita harus lebih proaktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk akan penyebarannya tidak meluas,” tutur Kepala P2PM pada Jurnalis.