Dinkes Kota Pasuruan Gencarkan Fogging untuk Cegah Lonjakan Kasus DBD
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan fogging atau pengasapan di sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah ini diambil menyusul meningkatnya jumlah penderita DBD di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Dinkes Kota Pasuruan, sejak Januari hingga Februari tahun ini, sudah tercatat sebanyak 65 kasus DBD. Tiga di antaranya merupakan murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Bugul Kidul. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan periode sebelumnya, yang dipicu oleh berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, terutama di musim hujan.
Fogging di Sekolah dan Lingkungan Sekitarnya
Sebagai langkah konkret, Dinkes Kota Pasuruan menggelar fogging di MIN Bugul Kidul pada Selasa sore (20/02). Penyemprotan dilakukan secara menyeluruh di area sekolah, termasuk ruang kelas, kantor guru, saluran air, hingga halaman sekolah.
“Fogging ini penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD,” ujar Faisol, petugas Puskesmas Kebonagung.
Upaya ini dilakukan setelah tiga murid sekolah tersebut dilaporkan terjangkit DBD. Menurut keterangan pihak sekolah, siswa yang terkena DBD sempat mengalami demam tinggi dan muncul bintik-bintik merah di tubuhnya sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Beruntung, ketiga murid tersebut kini telah sembuh dan kembali ke sekolah.