Azwar Anas Ciptakan Tolok Ukur Baru Nilai RB, Ungkap “Dikejar” Banyak Menteri
- Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas menciptakan tolok ukur baru untuk penilaian Reformasi Birokrasi (RB) kementerian lembaga.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya lebih sibuk mengukur administrasi, upload ribuan dokumen dan menjawab 395 pertanyaan, kini kita ubah RB-nya menjadi berdampak,” urai Anas pada Banyuwangi.viva.co.id.
Lanjutnya, reformasi birokrasi atau kebijakan menteri yang berdampak langsung ke rakyat lebih baik daripada kegiatan-kegiatan yang tidak memiliki dampak untuk masyarakat.
Contoh kebijakan yang berdampak di antaranya ketika Anas meninjau rencana pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ada di 6 titik di seluruh Indonesia, di antaranya Banyuwangi.
Untuk diketahui, Anas sendiri memiliki peranan cukup penting di Pemerintahan Republik Indonesia karena menjadi Menpan RB yang bertugas menilai akuntabilitas kinerja kementerian lembaga.
“Kita diminta mengukur nilai RB (Reformasi Birokrasi). Nilai RB naik dan turun ini tugas presiden di Kemenpan RB,” terang Anas.
Lanjutnya, Anas mengungkap banyak mendapat permintaan dari menteri agar nilai RB mereka dapat naik karena akan berpengaruh pula pada tunjangan kinerja yang diperoleh.