Ada Warga Miskin Tidur di Samping Kandang, DPRD: Pemkab Kemana ini?
- Achmad Fuad Afdlol/ VIVA Banyuwangi
Kondisi perekonomian di Kabupaten Lumajang yang parah dan kondisi raganya yang sudah tidak muda lagi, membuat Bagong sulit mencari uang dan pekerjaan, dan ini yang membuat Bagong memilih tinggal dalam kondisi yang tidak layak dengan tempat tidur sangat sederhana hanya diberi atap diatasnya.
"Kalau hujan yang basah semua, kalau panas ya jelas kepanasan," keluhnya pada Banyuwangi.viva.co.id.
Bagong mengaku, jika dirinya bersama keluarganya hanya mendapat bantuan pemerintah setempat berupa bantuan PKH.
"Kami hidup dalam kondisi serba kekurangan. Berlantaikan tanah, dinding kandang hanya ada sebagian, tempat baju dan memasak, itu pun menjadi satu terlihat berantakan," ujarnya dengan polos.
Di kandang yang terlihat kumuh dan kotor dan serba terbatas itu mereka berdua jadikan tempat satu-satunya untuk berlindung dari panasnya matahari dan hujan. Sejak saat itu, Bagong hingga kini bersama anaknya tetap bertahan hidup di kandang bekas tempat menyimpan air nira kelapa itu.
"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami ada pemberian dari warga sekitar, jangankan untuk bekerja, berjalan dengan normal pun saya sudah tak sanggup," ucapnya dengan nada sedih.
Dalam kesehariannya, dari informasi warga sekitar, waktu Kakek Bagong hanya dihabiskan untuk merawat sang buah hati seorang diri layaknya seorang ayah.