Pasien DBD di Situbondo Didominasi Kalangan Anak, 3 Diantaranya Meninggal Dunia
- Istimewa/ VIVA Banyuwangi
Berdasarkan data di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, jumlah penderita pada bulan April 2024 cukup tinggi hingga mencapai 91 pasien yang menjalani rawat inap.
“Tapi tidak ada laporan pasien yang meninggal dunia akibat DBD walaupun jumlahnya cukup besar,” kata dr. Roekmy Prabarini Ario.
Dalam penanganan pasien DBD akan ditandai dengan demam disertai pendarahan dan jika terlambat akan sangat berbahaya.
Penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut dalam 2-7 hari penderita akan tampak lemah dan lesu.
Penderita merasa nyeri di bagian ulu hati karena terjadi perdarahan di lambung. Selanjutnya, penderita DBD merasa sakit kepala hebat, nyeri pada otot dan sendi. Penderita biasanya juga merasa mual dan muntah.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan, jumlah penderita DBD mengalami peningkatan sejak awal 2024 hingga bulan April mencapai 450 kasus.
Pada bulan Januari dilaporkan 33 kasus, Februari 94 kasus serta Maret 142 kasus dan April 181 laporan kasus terkait DBD yang menjangkiti warga.