Aksi Bullying, Coreng Dunia Pendidikan Berbasis Agama Di Lumajang

Ilustrasi bullying
Sumber :
  • Fuad/Banyuwangi Viva

Lumajang, VIVA Banyuwangi – Kembali lagi, dunia pendidikan di Kabupaten Lumajang tercoreng dengan aksi bullying antar siswa. Kali ini, aksi bullying terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), yang nota bene lembaga pendidikan berbasis agama Islam.

Nostalgia Masa Sekolah! Rekomendasi Drama Korea Terbaik tentang Kehidupan Sekolah

Berdasarkan penelusuran Banyuwangi.viv.co.id, Rabu 5 Juni 2024, seorang korbannya R siswa yang duduk di bangku kelas 8 ini, mengalami luka yang sedikit serius di bagian lengan sebelah kirinya.

Diduga, aksi yang dilakukan oleh pelaku S ini, sangat tidak terpuji sebagai siswa di MTsN yang seharusnya mencetak pelajar yang berakhlaqul kharimah dan sholeha.

Seragam dan Nostalgia! Daftar Anime tentang Kehidupan Sekolah yang Wajib Ditonton

“Saya dianiaya sampai 3 kali, bermula saat korban berada di rumah temannya di wilayah Kecamatan Senduro, dan pelaku memanggilnya kemudian mengeroyoknya bersama sejumlah kawan lainnya,” kata R ketika ditanyai Banyuwangi.viva.co.id dirumah orangtuanya.

Kedua kalinya, menurut R, dirinya dipukuli di lokasi sekolah dan yang ketiga kalinya juga berada di lokasi sekolah.

Rekomendasi Anime tentang Cinta Pertama yang Bikin Senyum-senyum Sendiri

Tidak disangka-sangka, pelaku berinisial S yang juga siswa kelas 8 tega melakukan tindakan pemukulan terhadap kawannya, bahkan mengeroyoknya. Pelaku S juga sempat melakukan pengancaman terhadap korban R, dan diduga bisa saja berlaku terhadap teman lainnya,” jelas orang tua R, Nuryasin.

Dengan adanya kejadian ini, Nuryasin meminta keadilan atas kejadian yang telah menimpa anaknya semata wayangnya, dengan memanggil orang tua dari pelaku S tersebut yang disaksikan pihak sekolah.

“Atas kejadian ini, saya sebagai orang tua korban R, akan melapor ke Polres Lumajang agar kasus ini ditangani pihak Aparat Penegak Hukum (APH), yang penting saya mendapatkan keadilan,” jawabnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MTsN 1 Lumajang, Jaelani, ketika dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut tidak menjawab pesan chat via WhatsApp, hingga berita ini ditayangkan.

Dan ternyata, ada pula siswi di lembaga tersebut yang mengalami nasib serupa, dan mendapatkan penganacaman dari beberapa pihak.