Ketua Hakim Syari'ah Negeri Sembilan Malaysia Kunjungi Bireuen

Ketua Hakim Syari'ah Negeri Sembilan Malaysia
Sumber :
  • Istimewa / VIVA Banyuwangi

Bireuen, VIVA Banyuwangi – Ketua Hakim Syarie Jabatan Kehakiman Syariah Negeri Sembilan Malaysia, Yang Amat Arif Dato' Haji Kamal Bashah bin Dato' Ahmad Tajuddin mengunjungi Kabupaten Bireuen pada Selasa 25 Juni 2024.

Seorang Pekerja Migran Indonesia asal Banyuwangi Dikabarkan Sakit di Malaysia.

Kedatangan Yang Amat Arif Dato' Haji Kamal Bashah bin Dato' Ahmad Tajuddin disambut oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si bersama Ketua Mahkamah Syar'iyah Aceh, Ketua Mahkamah Syar'iyah Kabupaten Bireuen, Para Unsur Forkopimda Kabupaten Bireuen, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Bireuen, dan Para Kepala SKPK terkait.

Kedatangan meraka untuk melaksanakan study banding pelaksanaan hukum Syariah di Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen.

Gadis 18 Tahun Asal Banyuwangi Diduga Korban Perdagangan Orang ke Malaysia

Sekda Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si menjelaskan bahwaUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Pasal 13 mengatur tentang Pembagian urusan pemerintahan yang berkaitan dengan syariat Islam antara Pemerintahan Aceh dan Pemerintahan Kabupaten/Kota diatur dengan Qanun Aceh. 

"Peraturan yang mengatur terkait tindak pidana Islam atau yang lebih kenal dengan sebutan Qanun Jinayah juga merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Syariat Islam di Aceh yang diberikan oleh Pemerintah Pusat,” kata Sekda Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad. 

Hantu-Hantu Malaysia yang Populer

Sekda Ir. Ibrahim Ahmad menambahkan, pelaksanaan Uqubat Cambuk mulai diterapkan sejak pertengahan tahun 2005 sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 10 tahun 2005 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uqubat Cambuk.

Kabupaten Bireuen menjadi Kabupaten pertama di Aceh bahkan di Indonesia yang melaksanakan  Uqubat Cambuk tepatnya pada tanggal 24 Juni 2005,” jelas Sekda Ir. Ibrahim Ahmad. 

Halaman Selanjutnya
img_title