Tolak Perbarui Data Kependudukan, Belasan Warga Bondowoso Harus Lewati Tepi Jurang Untuk Nyoblos
- Istimewa/ Viva Banyuwangi
Bondowoso, VIVA Banyuwangi – Sebanyak 19 warga Dusun Petung, Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok, Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) harus rela turun gunung untuk nyoblos.
Pasalnya, 19 warga tersebut menolak memperbarui identitas kependudukan seperti KTP dan KK.
Hal itu disampaikan oleh Kordiv Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Bondowoso, Mohamad Makhsun.
"Jadi KTP, KK dan identitas kependudukan itu kan ikut Dusun Catok, Desa Kemuningan, cuman rumahnya itu posisinya ada di Dusun Petung, Desa Kretek," ungkap Mohammad Makhsun, Selasa 9 Juli 2024.
Pria yang akrab disapa Makhsun menerangkan, pihak KPU mengetahui warga yang harus turun gunung untuk nyoblos berawal dari laporan saat Pencocokan dan Penelitian (Coklit).
"Dari laporan itu, kita ini ingin memastikan dan ternyata memang betul-betul ada warga yang seharusnya masuk TPS 2 Desa Kemuningan. Dengan rincian 12 keluarga yang berjumlah 19 orang pemilih secara keseluruhan," jelas Makhsun.
Melalui informasi dari Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih), Makhsun mengatakan bahwa 19 warga tersebut sudah lama menetap di Desa Kretek.
"Sudah kami sarankan untuk memperbarui identitas, namun semua menolak. Kami juga tidak tahu alasannya apa," tutur Makhsun.
Karena menolak memperbarui identitas tersebut, meskipun medannya berada di tepi jurang, mau tidak mau 19 pemilih harus turun.
"Karena secara De Jure (Berdasarkan Hukum), mereka warga Kemuningan," ucap Makhsun.
Meskipun demikian, tingkat kehadiran warga Kretek untuk mencoblos cukup tinggi.
"Dan mereka turun ke Dusun Catok, Desa Kemuningan. Kalau didalam pilkada sekarang ini masuk TPS 2, karena di Kemuningan ada 3 TPS," pungkas Makhsun.