Miris! DAM Gambiran Jebol Diabaikan Tapi Untuk Bayar Konser Slank Uang Ada

Warga petani saat mengeluruk ke DPUTR
Sumber :
  • Achmad Fuad Afdlol

Lumajang - Jebolnya DAM Gambiran seperti diabaikan oleh pemerintah, setidaknya itu telah berlangsung dalam 3 tahun terakhir. Tapi di sisi lain, Pemkab Lumajang mampu menggelar dan membayar konser grup band papan atas tanah air, Slank.

Pengeringan Sungai DI Bajulmati Hingga 15 November 2024, Petani: Semoga Tidak Meleset

Seperti diketahui, akibat jebolnya DAM Gambiran telah memberikan dampak buruk bagi puluhan hektar lahan pertanian yang tersebar di Desa Bareng, Desa Blukon, Kelurahan Rogotrunan dan Kelurahan Jogoyudan.

Menyikapi hal itu, Ketua LSM Lumajang Bergerak Satu Indonesia (LBSI) Kabupaten Lumajang, H Romli Efendi, mengatakan jika keluhan itu sudah sering didengar oleh pemerintah. Namun Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang tidak segera mengambil tindakan.

Petani Korban Pengeringan DI Bajulmati Mengadu ke Polsek Wongsorejo Karena hal ini

"Ya jelas tidak bertindak, sebab DAM Gambiran itu dibawah naungan UPT PSDA WS Bondoyudo Baru, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa Timur, bukan DPUTR Kabupaten Lumajang," katanya, Rabu (31/05/2023).

Menurut LSM LBSI Kabupaten Lumajang, kata H Romli, lambatnya penanganan perbaikan DAM Gambiran ini bisa disebabkan berbagai macam sebab musababnya.

Situbondo Sukses Distribusikan Pupuk Subsidi: Petani Makmur, Pertanian Semakin Maju

"2 tahun lalu Covid-19 melanda, sudah tidak bisa menggunakan anggaran, tahun ini lagi pemulihan, malah belum bisa pulih," ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh, ada pekerjaan Penunjukan Langsung (PL) untuk pembelian mesin pompa diesel yang digunakan untuk menyedot air yang langsung bisa dialirkan ke saluran pengairan.

Bakir, salah satu petani Desa Bareng, menyampaikan kalau debit air yang tidak lancar diduga adanya aktivitas keramba di aliran Kali Temi (saluran BLB6).

"Sebelumnya, kami dari 4 perwakilan petani dari 4 desa mendatangi DPUTR pada Jumat (26/05/2023) lalu dan di temui Staf Bidang Sumber Daya Air DPUTR Kabupaten Lumajang, dan akan menyampaikan keluhan petani yang akan disampaikan kepada Pimpinan," ucap Bakir.

Pantauan di lapangan, pertemuan antara petani dan petugas DPUTR dilakukan di ruangan rapat. Dihadiri oleh Kabid SDA Hari Sudjoko, Humas DPUTR Subowo, serta Juru pengairan Atau kepala UPT Kecamatan Lumajang.

Kekecewaan warga berawal adanya even konser Slank, yang telah menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp 1 miliar, sedangkan untuk pembangunan demi kelangsungan hidup petani pemerintah enggan menggelontorkan anggaran sebesar itu.

"Saya Ketua HIPPA Desa Boreng mewakili para petani, kalau jebolnya DAM Gambiran ini sudah menginjak tahun ke-3 dan sampai saat ini tidak ada tanda tanda untuk pelaksanaan pembangunan. Sedangkan untuk konser musik Slank yang menghabiskan anggaran Rp 1 miliar pemerintah daerah mampu menganggarkan, untuk para petani selalu tidak ada anggaran dan selalu mengatakan sedang pengajuan ke Provinsi Jawa Timur," bebernya.

Kehadiran Bakir bersama petani lainnya ke kantor DPUTR ini, hanya untuk mengklarifikasi terkait pembangunan DAM Gambiran yang jebol 3 tahun lalu, yang mengakibatkan kekeringan panjang. 

"Kami hanya meminta untuk diupayakan supaya air bisa mengaliri sawah, apabila pemerintah daerah tidak mempunyai anggaran, kami tidak menuntut yang banyak, ya disesuaikan anggarannya dengan kemampuan daerah," tambahnya. 

Dari dampaknya kekeringan persawahan yang ada, sudah banyak yang alih fungsi di jual untuk perumahan dan tanaman non pangan. Bakir berharap dinas terkait khususnya Bidang SDA duduk bersama dengan pemilik keramba untuk memberikan solusi agar sungai bisa dikembalikan sesuai peruntukannya, yaitu untuk aliran irigasi.

DPUTR Kabupaten Lumajang kepada petani selalu diberi alasan tidak ada anggaran dan upaya-upaya saja, padahal pembangunan Bronjong yang akan di lakukan di DAM Gambiran nanti nilainya hanya Rp 200 jutaan.

Sementara itu, Humas DPUTR Kabupaten Lumajang, Subowo, saat menjawab keluhan satu persatu dari para petani mengatakan, permasalahan DAM Gambiran akan diselesaikan sekitar awal bulan Juni 2023. Berupa pembangunan sementara Bronjong untuk menahan air supaya masuk pintu air menuju saluran tersier menuju 3 Desa dan untuk permasalahan yang ada di Kali Temi akan koordinasi dengan PSDA WS Bondoyudo Baru, Kabupaten Lumajang.

“Kami akan terus berupaya untuk pembangunan bronjong di DAM Gambiran awal bulan Juni 2023, yang jelas kami mengupayakan ada aliran air yang mengalir ke sawah petani, sedangkan untuk Kali Temi, Kabid SDA DPUTR Kabupaten Lumajang akan berkoordinasi dengan UPT PSDA WS Bondoyudo Baru, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, karena kewenangannya itu milik PSDA Provinsi," tutupnya.