Karapan Kerbau, Tradisi Petani Lumajang Usai Panen Raya dan Jelang Musim Tanam

Tradisi karapan kerbau petani Lumajang
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi –Kehidupan masyarakat di pedesaan seolah tidak lekang dan tidak terpisahkan oleh tradisi adat dan budaya. Tradisi-tradisi tersebut terus dilestarikan sebagai wujud syukur pada Tuhan dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang.

Puting Beliung Landa Lumajang, Puluhan Rumah Porak-poranda! Warga Berlari Hindari Puing Terbang

Seperti tradisi karapan kerbau yang dilakukan petani di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Minggu, 19 Mei 2024.

Para petani tersebut menggelar karapan kerbau yang biasa digunakan untuk membajak di areal persawahan mereka.

Motor Korban Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021 Ditemukan Warga, Begini Kondisinya

Pada tradisi ini, kerbau-kerbau milik para petani tersebut akan beradu kecepatan di lintasan areal persawahan sejauh 300 meter.

“Kerbau yang bisa paling dulu tiba di garis finish, itu yang dinyatakan sebagai pemenangnya,” ujar Satori seorang petani.

GEBRAKAN PAGI BERSERI: Inovasi untuk Wujudkan Generasi Sehat

Namun dalam aksi karapan kerbau tersebut tidak semudah yang terlihat. Dibutuhkan keahlian serta kemampuan khusus untuk bisa mengendalikan laju kerbau.

“Jika tidak bisa. Kerbau bukan hanya tidak mau lari kencang. Kadang kala lari kencang tapi justru keluar lintasan,” tutur Satori lagi.

Halaman Selanjutnya
img_title