Serunya Para Pembalap Dunia Pakai Sarung dan Kopiah di Tour de Banyuwangi Ijen

Pembalap Dunia Pakai Sarung dan Kopiah
Sumber :
  • Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi

"Banyuwangi luar biasa, tidak hanya bekerja keras menyiapkan even level internasional tapi juga memadukannya dengan kearifan budaya lokal," tambah Silmy.

Warga Desa Genteng Wetan Banyuwangi yang Sulap Saluran Air Kotor Jadi Kolam Ikan

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan pemakaian sarung dan kopiah di ajang internasional seperti ITDBI ini, sangat efektif dijadikan sarana memperkenalkan tradisi pesantren yang merupakan ikon pendidikan asli nusantara, sekaligus juga untuk mengkampanyekan nilai-nilai toleransi dan keberagaman.

"Kami senang para pembalap cukup antusias memakai sarung dan kopiah, ini menunjukkan mereka juga memiliki toleransi yang tinggi pada keberagaman," imbuhnya.

Endhog-endhogan, Tradisi Warga Banyuwangi Peringati Maulid Nabi

Penggunaan Sarung dan kopiah juga menjadi simbol akar yang kuat akan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh Banyuwangi, seiring dengan upaya menjadikan daerah sebagai bagian dari destinasi pariwisata berskala global.

Sebagaimana ITDBI merupakan sebuah upaya promosi sporttourism untuk mendatangkan wisatawan ke daerah.

Ribuan Kicau Mania Meriahkan Festival Burung Berkicau di Banyuwangi

Di etape pertama ini rute yang dilintasi sepanjang 136,2 KM, dengan start di SMKN 2 Tegalsari dan finish di kantor Pemkab Banyuwangi.