Teror Pencuri Spesialis Kerbau di Lumajang: Warga Resah, Polisi Buru Pelaku

Ilustrasi sapi curian tinggal tulang
Sumber :
  • Screen Shot Sosmed/ VIVA Banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi –Warga Lumajang tengah dihantui rasa ketakutan akibat maraknya pencurian ternak, khususnya kerbau. Modus operandi para pelaku pun terbilang sadis, yakni langsung menyembelih hewan ternak di lokasi pencurian dan hanya menyisakan tulang belulangnya.

Gerakan Belanja Sayuran Langsung ke Petani: Kolaborasi Pertanian dan Wisata yang Mempesona

Peristiwa terbaru terjadi pada Kamis 15 Agustus 2024, seekor kerbau milik Tinap warga Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ditemukan mati mengenaskan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanjung, Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kerbau betina yang tengah bunting itu kehilangan seluruh dagingnya.

Maling Tewas Dimassa di Lumajang, Polisi: Keluarga Belum Bikin Laporan

"Ini sudah kejadian keempat dalam dua bulan terakhir," ungkap Kanit Reskrim Polsek Lumajang, Bripka Firman.

"Pelaku sangat lihai dan diduga merupakan komplotan yang sama," imbuhnya.

Modus Operandi Pelaku

Lumajang: Menggali Pesona Alam yang Tersembunyi di Kaki Gunung Semeru

Para pelaku biasanya mengincar kerbau yang dilepaskan di area persawahan.

Mereka memilih waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya, seringkali pada malam hari.

Setelah berhasil menangkap target, pelaku langsung menyembelih kerbau di tempat dan membawa kabur dagingnya.

Dampak Pencurian Terhadap Warga

Kejadian ini menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi para peternak.

Selain kehilangan hewan ternak yang merupakan sumber mata pencaharian, mereka juga mengalami trauma psikologis.

"Kami sangat resah dengan kondisi ini," ungkap Tinap, seorang korban pencurian.

"Kerbau itu sudah seperti keluarga bagi kami," tambahnya.

Upaya Penegakan Hukum

Pihak kepolisian telah meningkatkan patroli di wilayah yang rawan terjadi pencurian ternak.

Selain itu, polisi juga meminta masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika melihat adanya aktivitas mencurigakan.

"Kami akan terus berupaya mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku," tegas Bripka Firman.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu untuk memberikan informasi kepada kami," tambahnya.

Maraknya kasus pencurian ternak di Lumajang ini mengindikasikan adanya jaringan pencurian terorganisir.

Pelaku kemungkinan besar memiliki pasar tertentu untuk daging hasil curiannya.