Doa Menyentuh Langit: Harapan dan Cita-cita di HUT ke-79 RI

Ilustrasi paskibraka membawa baki
Sumber :
  • Dok. Sekneg/ VIVA Banyuwangi

Jakarta, VIVA Banyuwangi –Di tengah hiruk pikuk perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, ada satu momen khidmat yang selalu menyita perhatian, yakni pembacaan doa.

Semangat Peringati Kemerdekaan di Tengah Suhu Dingin Ekstrem Gunung Bromo

Doa yang dipanjatkan bukan sekadar rangkaian kata, melainkan ungkapan syukur dan harapan bagi masa depan bangsa.

Lantas, apa saja makna yang terkandung dalam doa yang dipanjatkan setiap 17 Agustus?

Doa sebagai Jembatan antara Manusia dan Sang Pencipta

Polemik Jilbab Paskibraka 2024: Gugatan Hukum dan Tuntutan Keadilan

Dalam konteks upacara bendera 17 Agustus, doa menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta.

Melalui doa, kita mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan, memohon perlindungan, serta memanjatkan harapan agar bangsa Indonesia semakin maju dan sejahtera.

Harapan dan Cita-cita Tertinggi

Menguak Misi Sang Pawang Hujan di Ibu Kota Nusantara: Ritual Mistis Hingga Perjuangan Melawan Alam

Bangsa Doa yang dipanjatkan pada peringatan HUT Kemerdekaan RI umumnya berisi harapan dan cita-cita tertinggi bangsa.

Kita berharap Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, dan bermartabat di mata dunia.

Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk para pemimpin bangsa agar diberikan kekuatan dan hikmah dalam menjalankan tugas negara.

Menyatu dalam Kebhinekaan

Halaman Selanjutnya
img_title